Mohon tunggu...
Okto Klau
Okto Klau Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Menulis adalah mengabadikan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Polemik Seragam Sekolah di antara yang Artifisial dan Esensi dari Pendidikan

19 April 2024   08:49 Diperbarui: 20 April 2024   22:13 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seragam sekolah. Detik.com

Polemik seragam sekolah memberi gambaran bahwa kita masih berkutat di sekitar yang artifisial dan belum menyentuh esensi dari pendidikan.

Dunia pendidikan kita masih bermain di ranah artifisial dan belum sampai pada yang esensial.

Sekolah-sekolah setiap tahun pelajaran dimulai selalu sibuk dengan urusan seragam-seragam sekolah. Padahal yang esensi dari pendidikan itu adalah kecerdasan anak didik.

Masih teringat jelas, dahulu seragam sekolah hanya 2 jenis untuk setiap tingkatan dan tidak seribet sekarang. Untuk SD seragam putih merah dan pramuka (ditambah juga celana atau rok hijau-yang sampai saat ini tidak tahu tujuannya untuk apa). SMP pun demikian, seragam putih biru dan pramuka. SMA seragamnya putih anya dua jenis pakaian seragam, tentunya setiap orang tidak hanya memiliki 1 pasang seragam sekolah. Apalagi di daerah-daerah tanah air yang terkenal panas sehingga gampang membuat keringat dan gerah.

Itu dulu. Benar pepatah lama ini, lain dulu, lain sekarang. Saat ini orang tua sering dibuat pusing oleh anak-anak. Pasalnya, seragam sekolah bukan hanya dua jenis tetapi bisa 4 atau 5 jenis. Hari Senin ada seragamnya sendiri, begitu pula hari selasa dan seterusnya.

Pertanyaannya, apa sebenarnya tujuan dari banyaknya seragam-seragam itu?

Sebenarnya tidak ada korelasi antara banyaknya seragam dengan prestasi anak didik sekolah. Malah yang ada adalah keluhan dari para orang tua yang merasa terbebani dengan banyaknya seragam-seragam tersebut.

Ada yang membingungkan dari dunia pendidikan kita. Sekolah seharusnya mengutamakan kualitas pendidikan bukan mengurusi proyek pakaian di sekolah.

Assesment yang dilakukan oleh PISA di akhir 2023 terhadap pendidikan kita meski sedikit merangkak naik tetapi masih tetap menempatkan Indonesia di dalam deretan rangking terbawah pemeringkatan PISA.

Ini artinya geliat perubahan yang digaungkan oleh pemerintah melalui pergantian kurikulum dari tahun ke tahun belum membuahkan hasil.

Mengapa orang tua harus mengeluarkan banyak uang hanya untuk seragam?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun