Inilah beberapa dosa politik Ganjar yang menjadi jalan terjal menuju RI 1
Pertama masalah Kendeng.
Kendeng merupakan wilayah pegunungan yang berada antara di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Wilayah ini sekarang dijadikan lahan pabrik Semen Indonesia.
Sejak awal, pembangunan pabrik Semen Indonesia di tempat ini mendapat tantangan keras dari warga karena dianggap merusak lingkungan hidup. Apalagi amdal untuk pembangunan pabrik ini masih bermasalah hingga saat ini.
Dari sinilah komitmen Ganjar terhadap usaha pelestarian lingkungan serta keberlangsungan hidup masyarakat mulai diragukan. Ganjar dianggap lebih berpihak kepada para investor alih-alih kepada masyarakat.
Kedua, masalah Wadas. Sama seperti Kendeng, Wadas menyimpan masalah yang belum diselesaikan secara tuntas hingga saat ini.
Pembangunan Bendengan Bener di Desa Wadas menghadapkan Ganjar pada konflik agraria yang pelik.
Penolakan masyarakat atas program pembangunan tersebut disebabkan karena potensi timbulnya kerusakan alam serta keberlangsungan hidup mereka dan keturunannya yang terancam.
Wadas menjadi semacam senjata yang pasti akan digunakan lawan-lawan politiknya untuk menyerang.
Ketiga, Ganjar juga diduga terlibat dalam megakorupsi E-KTP.
Meski hal ini sudah dibantah berkali-kali oleh Ganjar  tetapi rumor ini tetap akan dipakai oleh lawan-lawannya untuk menyerang Ganjar.
Kasus korupsi e KTP adalah kasus pengadaan Kartu tanda Penduduk elektronik (e-KTP) untuk tahun 2011 dan 2012. Dugaan kasus korupsi ini terjadi pada tahin 2010. Dalam pengusutannya, KPK menemukan bahwa negara harus menanggung kerugian sebesar Rp 2, 314 triliun dalam kasus ini.