Rabies tergolong penyakit zoonobis yang ditularkan dari hewan ke manusia dan bisa menyebabkan kematian, jika tidak ditangani dengan cepat dan benar. Banyak kasus rabies yang terjadi menyebabkan pasien meninggal karena tidak ditangani dengan cepat dan benar.
NTT memang sedang darurat rabies. Dilansir dari Media Indonesia, pada tahun 2021 kasus gigitan anjing rabies di Flores mencapai 9.783 kasus. Untuk Kabupaten Sikka saja, di periode Januari - April 2023 telah ada 977 kasus.
Pada saat yang sama, rabies juga telah mewabah di pulau Timor. Merebaknya kasus rabies di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), salah kabupaten di NTT yang ada di pulau Timor sungguh meresahkan.
Kasus rabies di TTS naik begitu cepat. Di bulan Juni ini saja sudah ada 251 kasus gigitan anjing rabies. Dari kasus-kasus gigitan itu, anak-anak paling berisiko  karena dari korban-korban itu, 123 di antaranya adalah anak-anak.
Dilansir dari Antaranews, korban meninggal akibat gigitan anjing rabies sudah mencapai 5 orang. Hal ini sungguh mengkhawatirkan dan menimbulkan kecemasan di antara warga masyarakat.
Pemerintah terus mengupayakan vaksinasi terhadap anjing dan kucing di wilayah ini, sambil terus menghimbau kepada masyarakat yang berada di kabupaten-kabupaten tetangga agar waspada selalu. Anjing dan kucing rumahan yang belum divaksin diupayakan vaksinasinya.Â
Sedangkan kewaspadaan terhadap hewan-hewan liar yang berpotensi menjadi perantara virus ini harus terus ditingkatkan. Rabies atau penyakit anjing gila adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang bisa merusak otak dan sistem saraf. Virus penyebab penyakit ini bisa ditularkan lewat gigitan, cakaran, atau air liur hewan yang terinfeksi.
Umumnya, kasus-kasus penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia biasanya tidak berasal dari anjing atau kucing peliharaan. Awal mula kasus rabies di TTS sendiri disebabkan oleh gigitan anjing liar yang tidak diketahui siapa pemiliknya. Untuk itu hal yang patut diwaspadai adalah anjing-anjing dan kucing-kucing liar yang tidak diketahui pemiliknya.
Meski demikian tidak menutup kemungkinan anjing dan kucing rumahan juga bisa terjangkit rabies dan berbahaya terutama untuk yang belum divaksin vaksin anti rabies. Selain itu hewan rumahan kita bila perlu dikandangkan atau diikat agar meminimalisir kontak dengan anjing atau kucing liar.
Hewan rumahan atau peliharaan di rumah dapat dikontrol, tetapi tidak demikian dengan yang liar. Untuk meningkatkan kewaspadaan kita terhadap anjing atau kucing yang terkena rabies, maka kita harus mengetahui ciri-ciri binatang yang sudah terinfeksi rabies.