Alpha female bukanlah suatu fenomena baru. Alpha female merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut perempuan yang mandiri, berjiwa memimpin, percaya diri, penuh ambisi, dan dihormati orang-orang di sekitarnya.
Pada umumnya deteminasinya kadang-kadang menyebalkan dan membuat laki-laki merasa terancam.
Dalam sejarah peradaban manusia selalu saja ada perempuan-perempuan dengan kemauan kuat, dominan, tegas, dan berkualitas dalam memimpin.
Hanya saja mereka seperti single fighter yang bertarung sendiri melawan dunia, bahkan melawan kaumnya sendiri.
Sebagai single figther, mereka selalu berada di bawah bayang-bayang laki-laki.
Mereka berada pada satu situasi yang dilematis. Karena di satu sisi mereka berusaha untuk mengangkat derajat kaum perempuan, tapi di sisi lain mereka harus menabrak kemapanan tatanan budaya patriarkat yang sudah mendarah daging di tengah masyarakat.
Mereka harus melawan agama maskulinitas, mereka harus melawan budaya maskulinitas, dan bahkan mereka harus melawan kaumnya sendiri yang masih mau mempertahankan status quo.
Ketika ada seorang perempuan yang bekerja keras, banting tulang untuk menghidupi keluarganya, pasti ada yang akan membandingnya dengan seorang laki-laki.
Di tempat-tempat tertentu, banyak orang masih alergi terhadap kepemimpinan perempuan. Padahal tidak ada masalah dengan itu bila dia memiliki jiwa kepemimpinan yang memang dibutuhkan.
Di tengah keluarga, masih terdapat larangan bagi seorang seorang anak perempuan untuk bekerja seperti laki-laki. Orang akan menegur dan melarang karena di tengah masyarakat atau dalam budaya tertentu sudah ada pemetaan yang rigit, mana pekerjaan yang boleh dikerjakan oleh seorang laki-laki dan mana pekerjaan yang boleh dikerjakan oleh seorang perempuan.