Dari 270 juta jiwa masyarakat Indonesia, sebenarnya tidak ada kesulitan untuk itu apabila ada niat yang baik.
Sekolah-sekolah bola yang telah digagas di daerah-daerah hendaknya diperhatikan. Pembenahan itu diperlukan untuk menata dan mengelolah sekolah-sekolah tersebut sehingga tujuan yang hendak dicapai dapat terwujud.
Berikut ini adalah beberapa inventaris masalah yang telah menunggu Erick Thohir sebagai pemimpin PSSI yang baru:
Pertama, soal campur tangan politik dalam menjalankan PSSI
Campur tangan politik menyebabkan mandeknya kemajuan sepak bola kita. Bebaskan PSSI dari masalah politik, maka sepak bola kita akan maju pesat.
Untuk itu, pemimpin PSSI harus mengutamakan kualitas dari pada memperhatikan berbagai titipan dari para politisi yang rakus.
Kedua, masalah finansial atau keuangan dan profesionalitas klub yang tidak layak
Masalah ini berkaitan erat dengan transparasi klub.
Pengeluaran  klub sepak bola profesional yang lebih dari pada pemasukan demi mengejar kesuksesan, akan mengancam keuangan klub ke depannya. Â
Belum lagi, masalah korupsi dari para petinggi klub yang kadang-kadang diabaikan. Dengan itu, klub menjadi pincang dan secara otomatis mempengaruhi liga.
Sistem finansial yang buruk akan berdampak pada stabilitas klub dan pemain. Untuk itu perlu ada peningkatan transparansi yang lebih besar.
Ketiga, berkaitan dengan masalah kontrak pemain
Poin ini masih ada kaitannya dengan masalah finansial dalam klub-klub sepak bola kita.
Bagaimana para pemain akan mengeksplorasi bakat dan kemampuannya secara maksimal, jika masih ada klub yang enggan membayar gaji pemain? Hal ini akan sangat mempengaruhi pemain itu sendiri dan juga klub.