Mohon tunggu...
Okto Klau
Okto Klau Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Menulis adalah mengabadikan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Pengalaman Saya Mengatakan, Pelayanan IndiHome Terbaik

24 Juni 2022   11:17 Diperbarui: 24 Juni 2022   11:47 1064
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi jaringan internet IndiHome (Grafis-IndiHome via ngopibareng.id)

Sedangkan TiNews.com mengklaim bahwa ada 204,7 juta pengguna internet di Indonesia pada tahun 2022. Itu artinya terjadi peningkatan yang cukupan signifikan  karena pengguna internet mencapai 73, 7 persen  dari total populasi penduduk Indonesia di tahun ini, yaitu 278,8 juta jiwa(data jumlah penduduk Indonesia tahun 2022 oleh Worldometer bekerja sama dengan PBB via Kompas.com).Saya mengenal internet sejak duduk di bangku kuliah. Meski dibilang terlambat, tetapi bukan hal yang salah juga. Tahun 2000-an memang internet masih langkah untuk kami yang ada di luar pulau Jawa. Untuk komunikasi jarak jauh masih sangat mengandalkan telegram dan juga telepon umum yang disediakan oleh PT. Telkom Indonesia. Telepon genggam baru dimiliki oleh satu dua orang.

Kami baru mulai merasakan internet benar-benar hadir dan menyapa kami di tahun 2004. Akan tetapi saat itu pun, internet digunakan terbatas oleh kalangan-kalangan tertentu seperti di kampus-kampus dan kantor-kantor pemerintahan.

Sejak tahun 2009 hingga 2014, internet baru bisa dinikmati oleh semua orang dengan hadirnya warung-warung internet (warnet) yang bermuncul di berbagai tempat bagaikan jamur di musim hujan.

Ingin berselancar di dunia maya atau pun mengerjakan tugas-tugas dari kampus dan sekolahan, warnet adalah tempatnya. Walaupun warnet-warnet begitu banyak, tapi tidak jarang orang harus antrian untuk menggunakan komputer-komputer di warnet. Pembayarannya sudah ditentukan oleh penyedia layanan atau pemilik warnet yang biasanya dihitung per jam. No money no internet, begitulah kira-kira slogan berinternet di warnet saat itu.

Era warnet berakhir dengan munculnya telepon genggam android dan iphone yang mengubah semua model komunikasi yang dulunya sulit menjadi serba mudah seperti saat ini. Warnet-warnet menjadi mubazir dan ditutup karena ketiadaan pelanggan.

Orang beralih kepada laptop atau komputer rumah yang biasanya dihubungkan dengan wifi yang dipasang di rumah atau kantor.

HP android dan iphone yang semakin canggih dengan fitur-fitur menawannya semakin memanjakan orang untuk bisa mengakses internet di mana saja dengan menggunakan pulsa data. Di mana ada jaringan internet, orang bisa sesukanya berselancar di dunia maya.

Apalagi dengan hadirnya wifi, semakin memudahkan orang mengakses jaringan internet karena terasa lebih lancar dan cepat. Wifi mudah sebab dapat dipasang di rumah maupun kantor-kantor dan perusahan-perusahan. Di samping itu, dengan semakin terbukanya dunia saat ini, wifi dapat ditemukan  pula di tempat-tempat umum seperti bandara, halte, pusat perbelanjaan, rumah sakit, dan restoran/cafe.

Wifi membuat nyaman sebab prinsip kerja jaringannya memakai gelombang radio untuk menghubungkan divice elektronik seperti computer, laptop, smartphone, dan lain-lain ke sebuah jaringan sehingga user dapat terhubung ke internet dalam cakupan tertentu (wificoloni.com).

Untuk penggunaan rumahan, wifi merupakan solusi yang tepat sebab bisa digunakan secara bersama-sama sehingga lebih menghemat dari pada harus mengisi paket data setiap hp yang tentunya tidak murah.

Pengalaman saya tentang  wifi sungguh terasa di saat badai seroja menerjang NTT tahun lalu (4 April 2021).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun