Mohon tunggu...
Okto Klau
Okto Klau Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Menulis adalah mengabadikan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ada Apa dengan Angka 40?

26 Mei 2022   17:52 Diperbarui: 27 Mei 2022   07:34 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: jawaban.com


Dalam kehidupan setiap hari, kita selalu dihadapkan kepada berbagai peristiwa yang entah sadar maupun tidak sadar menghubungkan kita dengan angka tertentu. Boleh percaya boleh tidak.

Akan tetapi pengalaman dengan angka 40 sungguh dirasakan oleh para murid Yesus. 40 hari setelah kebangkitanNya, Yesus akhirnya naik ke Surga meninggalkan mereka.

Tetapi janjiNya jelas, yakni Ia akan mengutus penghibur (Roh Kudus) menyertai mereka hingga kedatanganNya yang kedua nanti.

Pada hari ini, umat Kristiani merayakan Hari Raya Kenaikan Yesus ke Surga setelah 40 hari kebangkitanNya dari dunia orang mati.

Untuk umat Kristiani, baik Kristen maupun Katolik, Hari Raya Kenaikan Yesus Kristus ke surga adalah sebuah hari penting setelah perayaan Paskah.
Kenaikan Yesus adalah peristiwa yang terjadi 40 hari setelah Kebangkitan Yesus.

Lalu apa yang dibuat Yesus selama 40 hari itu?


Rupanya 40 hari itu merupakan hari-hari penting di dalam Kekristenan. Di dalam periode ini Yesus selalu menyertai para murid melalui penampakan-penampakan di tengah-tengah mereka.

Ia selalu hadir di saat mereka sedang berkumpul bersama atau saat mereka sedang melakukan aktivitas harian mereka, misalnya sedang menangkap ikan di danau Tiberias dan aktivitas lainnya.

Beberapa peristiwa tersebut ditulis dalam Kitab Suci untuk meyakinkan umat Kristiani bahwa Yesus memang benar-benar hidup dan berada di tengah-tengah para murid.
Ia juga sungguh-sungguh telah bangkit dari antara orang mati.


Tuhan Yesus meyakinkan para pengikutNya, bahwa Ia selalu menyertai mereka dan selalu ada di tengah-tengah mereka.

Pertanyaan besarnya adalah mengapa harus 40 hari.

Sebenarnya, peristiwa-peristiwa dalam Kitab Suci yang memakai angka 40 cukup banyak. Baik itu 40 hari maupun 40 tahun.

40 hari misalnya menandai beberapa peristiwa penting dalam hidup Yesus sebagai seorang manusia.

Sebelum memulai karyaNya, Yesus berpuasa 40 hari 40 malam di padang gurun. Makanannya adalah belalang dan madu hutan.

Selepas itu Yesus dicobai iblis dengan tiga cobaan yang selalu berhubungan dengan 3 kelemahan dasar manusia (daging) yaitu harta, kekuasaan, dan kehormatan.

Namun Yesus tidak sedikitpun memberi kesempatan kepada iblis. Bapak segala pendusta itu kalah dari Yesus dan dikatakan dalam Kitab Suci, menunggi saat yang tepat.

Sedangkan 40 hari setelah kebangkitanNya dari kematian merupakan satu sejarah pelayanan Yesus yang penting.  

Dia melakukan perjalanan dan berbicara ke banyak orang di daerah-daerah yang pernah dilayaniNya, dan ribuan orang menyaksikan pemulihan di tubuh-Nya. Selama 40 hari Yesus menunjukkan kepada dunia bahwa Ia hidup kembali.

Sementara itu dalam Kitab Suci Perjanjian Lama, angka 40 selalu menandai periode perjalanan bangsa Israel sebagai bangsa pilihan Tuhan.

Misalnya, peristiwa air bah yang terjadi setelah hujan yang turun tanpa henti selama 40 hari 40 malam.

Begitu pula dengan peristiwa exodus bangsa Israel dari tanah Mesir menuju Kanaan yang berlangsung selama 40 tahun.

Kisah lain, ketika kota Niniveh hendak dihukum Tuhan karena dosa yang begitu banyak, mereka diperingati oleh Nabi Yunus untuk bertobat dan mereka diberi waktu 40 hari untuk menyesali segala dosa mereka.

Masih banyak lagi peristiwa dalam kehidupan bangsa Israel dari periode ke periode yang sangat erat kaitannya dengan angka 40.

Dari peristiwa-peristiwa ini bisa disimpulkan bahwa periode 40 hari atau 40 tahun selalu berhubungan dengan hidup bangsa Israel maupun hidup Yesus yang sangat singkat.

Pertama, Angka "40" hampir selalu terkait dengan perkembangan baru dalam sejarah tindakan-tindakan Allah yang luar biasa, khususnya mengenai penyelamatan.

Kedua, angka 40 selalu berhubungan dengan suatu masa pencobaan atau tantangan. Di mana diharapkan setelah periode 40 hari itu ada pertobatan.

Dalam tradisi Kristen angka 40 juga sangat akrab dengan kehidupan iman mereka. Periode puasa dan pantang di Masa prapaskah berlangsung selama 40 hari.

Dalam kematian menurut tradisi Kristen dikenal juga 40 hari. Diyakini bahwa selama 40 hari si orang mati masih bersama-sama dengan anggota keluarganya. Setelah masa 40 hari barulah si orang mati terpisah secara permanen.

Selamat merayakan Hari Raya Kenaikan Tuhan.

Salam toleransi!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun