Mohon tunggu...
Okto Klau
Okto Klau Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Menulis adalah mengabadikan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Varian Baru Covid-19 Terdeteksi di Prancis Diyakini Lebih Menular dan Kebal Terhadap Vaksin

5 Januari 2022   15:34 Diperbarui: 5 Januari 2022   15:49 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

CNBC Indonesia, kemarin (Selasa, 4/1/2022) menurunkan berita terkait varian baru dari virus corana yang diyakini para peneliti dan ilmuwan sebagai varian baru dari covid-19. Varian baru ini dideteksi di Prancis di Instituts hospitalo-universitaires (IHU) di Kota Marseille dari seorang warganya yang baru kembali dari Kamerun.  Kemudian ditemukan lagi pada 12 orang lainnya. Dinamakan IHU sesuai dengan tempat di mana pertama kalinya varian baru ini dideteksi. Ilmuwan di Prancis mengidentifikasi varian B1640 atau varian IHU ini mengandung 46 mutasi sebelumnya yang membuatnya lebih kebal dari vaksin dan menular. Hal ini mematahkan semua argumentasi yang mengatakan omicron merupakan varian terakhir dari covid-19 seperti berita yang diturunkan oleh detikhealth pada Rabu, 29 Desember 2021 lalu.Perilaku virus yang lebih kebal terhadap terhadap vaksin dan sifatnya yang lebih mudah menular, menguatirkan dan sedikit "manakutkan". Namun sampai dengan saat ini belum diketahui pasti apakah ancaman membunuhnya lebih rendah dari varian-varian terdahulu.

Virua covid-19 ini pandai bermutasi. Perlahan-lahan mutasi virus covid 19 mulai mengubah arahnya. Apabila di awal virus ini mudah sekali menular di daerah-daerah dingin, maka saat ini ia mulai menyesuaikan diri dengan daerah-daerah panas.

Dari awal mula berkembannya di Cina (meskipun para ilmuwan belum meyakini 100% asal-usul virus ini) lalu mulai menuju Eropa dan Amerika. Lalu mulai perlahan kembali ke Asia, terutama ledakan yang terjadi di India dengan varian Delta. Virus ini mulai menyasar daerah-daerah panas. Yang terakhir omicron dari Afrika Selatan dan kini IHU dari Prancis yang dideteksi dibawah oleh warganya dari Kamerun.

Virus ini seakan-akan tahu di mana dia akan hidup sehingga mudah sekali bermutasi ke varian-varian baru sesuai dengan kondisi dan lingkungan di mana dia akan tinggal.

Menurut Ahmad Utomo, ahli biologi molekuler seperti yang dikutip dari kompas.com menyebutkan bahwa selama pandemi belum berakhir dan belum bisa dikendalikan, varian baru masih akan bermunculan.

Entah sampai kapan kita harus hidup bersama dengan virus ini, tidak ada seorang pun yang bisa memastikannya. Namun kita harus tetap menjaga diri. Protokol kesehatan tetap harus dipatuhi. Hanya dengan demikian kita memastikan diri kita dan sesama selamat dan bisa keluar dari lingkaran covid-19 ini.

Salam sehat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun