Mohon tunggu...
Okto Klau
Okto Klau Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Menulis adalah mengabadikan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Intip Keramaian Natal Tahun Ini

24 Desember 2021   10:28 Diperbarui: 24 Desember 2021   16:25 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keramaian di kota Atambua siang ini (Jumat,24/12/2021)/Dokpri

Setiap hari raya keagamaan pasti akan mengundang keramaian. Pasar menjadi lebih ramai dari biasanya. Toko-toko pakaian, toko sepatu semuanya ramai. Para pengunjung yang berbelanja berdesak-desakkan.Natal tahun ini memang menimbulkan keramaian karena sudah tahun lalu kita masih dicekam pandemi. Apalagi pemerintah telah membatalkan kembali PPKM level 3 yang sedianya diberlakukan untuk seluruh Indonesia untuk Nataru (Natal dan tahun baru) tahun ini. Meskipun kali ini masih diliputi dengan pandemi tetapi rupanya situasi terkekang karena pandemi tidak lagi menjadi penghalang.

Orang seakan memberontak pada keadaan yang mengekang. Orang mau bebas. Fenomena memberontak ini nampak dalam keramaian dan para pengunjung yang berjubel di pasar dan toko-toko di hari raya Natal kali ini. Ada komentar-komentar lucu dari para pengunjung bahwa ini ada ajang balas dendam karena kita sudah dikekang begitu lama. Ini adalah momen untuk berbelanja sepuasnya.

Keramaian di kota Atambua siang ini (Jumat,24/12/2021)/Dokpri
Keramaian di kota Atambua siang ini (Jumat,24/12/2021)/Dokpri
 Berbicara tentang Natal berarti berbicara tentang hari raya kelahiran Sang Mesias dan Penyelamat. Namun makna dari hari raya Natal itu sendiri untuk setiap orang berbeda. Sekarang pertanyaannya, apakah Natal hanya dimaknai dengan baju baru, sepatu baru, kue-kue dan sebagainya? Pertanyaan yang sungguh menggelitik. Untuk menjawab pertanyaan ini sebaiknya dikembalikan kepada penghayatan setiap orang. Karena untuk setiap orang Natal dimaknai secara berbeda sesuai dengan pengalaman dan situasi batinnya dalam kesediaannya menyambut Sang Pembawa Damai.

Semoga Natal bukan menjadi saat dimana kita saling pamer semua yang serba baru karena Tuhan Yesus yang lahir tidak membutuhkan semua yang baru itu. Ia sangat membutuhkan hati kita yang baru.**Catatan: Saya menulis ini ketika sedang menunggu istri dan anak-anak saya  berbelanja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun