Hati-hati dengan susno duadji dia bukan jenderal polisi sembarangan, dimasa lalu kontroversi dan manuver susno sempat membuat panas situasi politik indonesia. adalah susno duadji jenderal pemantik isu mega skandal suap pajak gayus tambunan lalu setelah itu pertikaian cicak versus buaya  menjadi puncak kontroversi yang dibuatnya. cara kerja koboi menangkap pimpinan KPK saat itu seolah menjadi pembenar bahwa jenderal polisi "pemberani" itu bukan jenderal kelas kantoran tetapi layak disadangkan sebagai jenderal tempur.
kini kontroversi susno kembali memantik rasa keadilan masyarakat manakala susno "kabur" hingga menjadi buronan kejaksaan dalam upaya eksekusi atas putusan Mahkamah Agung terhadap dirinya. dalih susno duadji dan para pengacaranya dengan mengambil celah 'nakal' atas putusan yang tidak secara lengkap menyebutkan perintah putusan seolah menjadi pembenar atas kaburnya susno dari jerat eksekusi kejaksaan. tetapi ada yang terlupa bahwa upaya susno untuk banding di Mahkamah Agung atas putusan pengadailan tinggi sebelumnya yang memvonis bersalah dan bandingnya ditolak mahkamah agung sudah cukup bagi kejaksaan mewakili negara untuk mengeksekusi vonis pengadilan tinggi tersebut.
kini kontroversi serupa di masa lalu mcoba dikobarkan susno dengan politik adu domba antar institusi negara sebagaimana keberhasilannya dalam sutradara perseteruan KPK versus Polisi. susno yang berlindung dibawah kepolisian dan dilindungi secara nyata oleh kepolisian utamanya Polda Jabar sudah membawa ranah pidana private ke dalam konflik institusi. dalam tayangan video yang di rilis di youtube terang sekali susno mencoba menghadap-hadapkan antar institusi seolah-olah permasalahan pidana yang menimpanya adalah konflik polisi versus kejaksaan.
akankah skenario Susno Duadji berhasil membuat adu domba institusi negara pada episode kedua ini, akankah kembali kepolisian melakukan tindakan salah demi korsa intitusi terhadap mantan petinggi, akankah kembali masyarakat digelar episode penegakan hukum yang berbelit akibat ulah para pengacara susno yang tak beretika.. ternyata reformasi hukum masih terhalang oleh tembok kekuasaan dan kekuatan senjata..
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI