Akhirnya Jokowi menyelesaikan masalah dengan bijaksana. Rakyat, KPK dan Polisi bersyukur akhirnya, setelah berminggu-minggu terombang-ambing dalam kecamuk dan krisis pertarungan oknum-oknum Polri dan KPK, permasalahn bisa diselesaikan. Sebuah keputusan yang tepat langsung menyelesaikan masalahnya dan menyelamatkan masa depan Indonesia.
Di tengah rasa gembira dan syukur terbersit dalam hati penulis : “Mengapa keputusan tesebut tidak cepat diambil?. Apa yang ditunggu sebenarnya? Bukankah keputusan seperti itu bukan suatu yang rumit? Rakyat dan para tokoh masyarakat menunggu keputusan tesebut diambil dan persoalan selesai”.
Lalu terbersit juga dalam hati : “ Mengapa bisa tiba-tiba ada gonjang-ganjing seperti itu? Mengapa tiba-tiba sepertinya Polisi dan KPK saling benci dan mau saling bunuh. Bukankah selama ini hubungan KPK-Polri sangat baik?” Di bawah pimpinan Jend. Sutarman, Polisi dan KPK bekerja sama dengan baik memberantas korupsi dan menjalin komunikasi dengan baik.
Mengapa Jend. Sutarman tiba-tiba dicopot tanpa ada kesalahan apa-apa? Lalu Jokowi dengan tergesa-gesa hendak menggantinya dengan Komjen BG. Dan akibatnya kita sudah tahu. Berminggu-minggu kita diterpa krisis ; energi dan waktu Bangsa terkuras, kredibilitas Polisi terpuruk, KPK dilumpuhkan. Dan akhirnya Jokowi akhirnya mengambil keputusan yang semua orang yg masih waras sudah tahu itu yang seharusnya dilakukan.
Pendek kata, Jokowi yang buat masalah, Jokowi pula yang menyelesaikan masalah ( walau keputusan tsb sudah sangat amat terlalu lama). Seperti komputer dengan prosesor Pentium . Entah sengaja atau tidak, dan apa maksudnya jika sengaja? Mister JKW sudah bikin bikin capek seluruh bangsa. Seharusnya beliau minta maaf. Jangan diulangi lagi hal seperti ini yaa?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H