Mohon tunggu...
Sutan Dijo
Sutan Dijo Mohon Tunggu... Dosen - Seorang pria

Saya tinggal di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

JKW Memojokkan Polri

25 Januari 2015   22:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:23 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Beredar berita di media online yang belum dikonfirmasi bahwa Presiden JKW memarahi Ketua KPK Abraham Samad dan Plt. Kapolri Jend. Badrodin Haiti. Nampaknya JKW sangat  berkuasa sehingga berani memarahi kedua pimpinan lembaga penting tersebut. Kemudian cerita itu juga dibumbui dengan keterangan tambahan bahwa kedua tokoh tersebut tampak “kecut dan ketakutan”!

Apakah ini kejadian sebenarnya atau dongeng yang direkayasa untuk keperluan pencitraan?
KPK tidak di bawah komando Presiden. Presiden tidak berhak menuntut supaya dipatuhi oleh KPK, apalagi memarahi ketua KPK. POLRI ada di bawah Presiden. Presiden memang berhak memarahi KaPOLRI Namun penangkapan ketua KPK Bambang Widjajanto justru tidak dilaporkan kepada Plt Kapolri. Dalang penangkapan BW adalah dua oknum dalam POLRI.

Kenapa Plt. Kapolri tidak menindak oknum tsb? Masalahnya nampaknya Plt. Kapolri tidak berani atau tidak mempunyai kuasa untuk menindak oknum tsb. Kenapa tidak berani? Karena Sang Boss JKW tidak mem-backup. Karena oknum tsb justru diorbitkan atau hendak diorbitkan oleh JKW. Jadi yang bisa menindak oknum biang keroknya seharusnya Presiden JKW. Tapi kenapa tidak dilakukan?

Dari sisi lain, kalau memang benar demikian cerita ini atau direkayasa, intinya JKW melemparkan kesalahan atas segala kekisruhan yg terjadi kepada kedua lembaga KPK dan POLRI. Intinya JKW berkata : “Bukan salah saya, bukan di saya sumber masalahnya, mereka yg berantem dan membuat onar, dan saya yang harus memisahkan!” Jadi seolah2 sumber masalah bukan pada JKW namun pada POLRI dan KPK, JKW bersih!

Padahal secara institusi kedua lembaga tidak bermasalah. Yang membuat masalah, biang keroknya, adalah 2 oknum yang sebenarnya secara sah ada dalam kewenangan JKW. Dan karena itu sumber masalah sebenarnya ada pada JKW. Namun yang menjadi korban adalah POLRI. Penulis tidak berbicara KPK, karena KPK sudah banyak yang membela. Tapi siapa yang membela POLRI?

Penulis sangat prihatin bahwa POLRI sekarang menjadi sasaran hujatan dan cercaan masyarakat, terutama di media online dan media sosial. Banyak hujatan yang sangat kurang ajar dan tidak sopan. Padahal POLRI adalah aset penting negara, bagian dari masyarakat. Tidak ada masyarakat dimanapun di dunia yg tidak membutuhkan polisi. Kalau saya maupun keluarga menjadi korban kejahatan kepada siapa berpaling kalau bukan kepada polisi? Kalaupun ada kekurangan, itu mesti diperbaiki, bukannya mau dihancurkan dengan penghujatan yang kelewat batas. Save POLRI!

Karena JKW tidak bertindak kepada oknum biang kerok itu maka semua institusi POLRI dan anggota polisi terhina dan dicerca. Semua polisi jadi kena getahnya. Polisi jadi kambing hitam. Mantan Wakapolri Jend. Oegroseno sudah menyatakan dengan gamblang dan terang benderang inti masalahnya dan sekaligus solusinya. Namun tindakan JKW justru menyalahkan KPK dan POLRI.

Pertanyaan selanjutnya, kenapa JKW bertindak dan berperilaku seperti itu? Apakah Presiden masih memegang kendali? Padahal dengan memecat oknum tersebut semua kegegeran ini akan reda ; POLRI tidak lagi dihujat, dan KPK bisa berfungsi dengan baik. Apakah yang dia takuti dari kedua anak buahnya, oknum, itu? Ada apa dengan JKW? Apa yg terjadi di belakang layar?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun