Mohon tunggu...
Sutan Dijo
Sutan Dijo Mohon Tunggu... Dosen - Seorang pria

Saya tinggal di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Orang Lain Pindah Agama, Masalah Buat Elo?

19 Januari 2019   01:18 Diperbarui: 19 Januari 2019   01:25 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"Tuhan, Allah pencipta langit dan bumi" dan " Allah, Tuhan pencipta langit dan bumi".

Sepintas kedua kalimat tersebut sama, namun ternyata bisa dilihat secara berbeda. Pada frase yg pertama diawali dgn kata "Tuhan", kemudian " Allah"; sedangkan yg kedua " Allah", kemudian "Tuhan".

Kata-kata awalan tersebut menunjuk kepada nama pribadi, sedangkan kata sebutan yg kedua menunjuk kepada jabatan atau posisi dari pribadi tersebut.

Umat Islam dan Kristen sama-sama menggunakan kata sebutan " Allah" untuk menunjuk kepada Sang Pencipta langit dan bumi. Namun umat Islam memakai kata "Allah" sebagai nama pribadi bagi Sang Pencipta, sedangkan umat Kristiani menggunakan kata"Allah" sebagai sebutan jabatan bagi Sang Pencipta (dalam Bahasa Inggris "God").

Sepintas perbedaan dalam penggunaan kata " Allah" tersebut tidak begitu jelas, karena sama-sama menunjuk kepada Sang Pencipta langit dan bumi, namun jika tidak dipahami perbedaan ini mungkin menimbulkan salah tafsir atau pengertian. Intinya, ketika kata "Allah" sedang digunakan seseorang Muslim dia sedang merujuk kepada nama pribadi Sang Pencipta.  Di sisi lain ketika seorang Kristiani menyebut kata "Allah" dia sedang menggunakan kata sebutan jabatan dari Sang Pencipta langit dan bumi. 

Bagi seorang Kristiani, nama pribadi Sang Pencipta adalah Yahweh atau Yehovah,  namun sdh menjadi kebiasaan bagi umat Kristiani untuk tidak sembarangan menyebut nama pribadi dari Sang Pencipta, melainkan dengan menggunakan kata sebutan "Tuhan" dalam Bahasa Indonesia, "Lord" dalam Bahasa Inggris, dan "Adonai" dalam Bahasa Ibrani. Karena bagi umat Kristiani Sang Pencipta dianggap sebagai Bapa mereka, dan  tidak sopan menyebut nama Bapa mereka langsung dengan nama pribadinya.

Namun apapun juga perbedaan di antara Islam dan Kristen, janganlah hal ini menjadi penghalang untuk hidup harmonis dan rukun. Karena setiap orang mempunyai pilihan dan preferensi masing-masing, juga dalam hal iman-kepercayaan, dan Junjungan. Tiap "domba" memiliki "kandang" dan "gembala" mereka masing-masing. Marilah kita menghormati pilihan orang lain yg mungkin berbeda dgn kita.

Salam damai sejahtera.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun