Mohon tunggu...
Sutan Dijo
Sutan Dijo Mohon Tunggu... Dosen - Seorang pria

Saya tinggal di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menghina Institusi Polri?

18 Januari 2017   14:18 Diperbarui: 18 Januari 2017   14:37 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang anggota Hansip melaporkan pemimpin sebuah ormas karena merasa korpsnya dihina (Kompas, 17 januari 2017). Padahal dari kutipan ucapan pemimpin ormas tsb, hinaan sebenarnya bukan tertuju langsung kepada profesi Hansip namun kepada Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan.

Dikutip dari Kompas : "Isi ceramahnya, 'Pangkat jenderal otak Hansip, sejak kapan Jenderal bela palu arit, jangan-jangan ini Jenderal enggak lulus litsus'," kata Eddy.

Jenderal yg dihina tsb justru sangat sabar dan tertawa merespon hinaan tsb:

"Ya, kalau saya sih ketawa saja. Saudara Rizieq bilang gitu karena Rizieq berakhlak paling baik, dan otaknya paling pintar se-Indonesia," kata Iriawan sambil terkekeh-kekeh di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (17/1/2017).

Selanjutnya Jendral tsb mengatakan ia  tidak tersinggung ataupun kesal  atas ucapan Rizieq. Dia tak menanggapi serius ucapan tersebut.

Alangkah bagusnya pengendalian emosi Sang Jenderal. Orang yg bisa mengendalikan emosi dgn baik biasanya bisa lebih objektif dan bijaksana dalam menilai situasi dan mengambil tindakan. Namun alangkah baiknya jika masalah personal dipisahkan dari masalah nonpersonal, masalah hukum misalnya.

Ucapan Ketua Ormas tsb yg menghina Sang Jenderal sudah dimaafkan secara pribadi. Namun penghinaan tsb tidak hanya menyangkut pribadi. Hinaan tsb juga menyasar institusi Polri yg notabene merupakan salah satu simbol negara. Seorang jenderal Polri, apalagi yg memegang jabatan sangat penting merupakan produk dan bagian dari institusi. Kata-kata hinaan tsb, mengenai kualitas salah satu produk dan representasi terbaik institusi. ('Pangkat jenderal otak Hansip, sejak kapan Jenderal bela palu arit, jangan-jangan ini Jenderal enggak lulus litsus').  Karena itu mau tidak mau ini bisa dianggap suatu hinaan terhadap institusi tsb.

Ucapan menghina Jenderal Iriawan bisa dimaafkan (ybs sudah memaafkan), namun hinaan terhadap simbol negara apakah bisa dimaafkan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun