Mohon tunggu...
Sutan Dijo
Sutan Dijo Mohon Tunggu... Dosen - Seorang pria

Saya tinggal di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kitab-Kitab Allah

28 Maret 2010   17:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:08 1883
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Siapa saja yang suka membaca Al Quran pasti akan sering menemukan pernyataan tentang Taurat, Injil dan Zabur. Al Quran mengakui bahwa kitab-kitab tersebut, sebagaimana Al Quran,merupakan kitab-kitab yang diturunkan oleh Allah. Dan bahkan salah satu dari 5 Rukun Islam adalah kewajiban untuk mempercayai kitab-kitab Allah tsb.

Menurut Al Quran, Kitab Taurat dan Zabur diturunkan kepada umat Israel/Yahudi. Sedangkan Kitab Injil diturunkan kepada umat Nasarani/Kristiani. Umat Nasrani sendiri mengakui seluruh kitab suci Yahudi (kitab2 Perjanjian Lama=Taurat, Zabur dan kitab-kitab lain) sebagai kitab suci mereka, selain Injil. Di lain pihak umat Yahudi tidak mengakui bahkan menentang keras kepercayaan yang dipercayai oleh umat Nasrani; dan ini masih berlangsung sampai sekarang sesudah 2000 tahun!

Tetapi kemudian berkembang kepercayaan bahwa kitab-kitab Allah tersebut, selain Al Quran, sudah ‘hilang’. Artinya tidak diketahui lagi mana yang asli, entah karena ada pengubahan, pemalsuan, entah disengaja atau tidak, dsb, dsb. Dan banyak orang menerima saja akan hal ini tanpa mengkajinya lebih dalam. Apakah ada ayat2 dan dalil2 yg mendukung. Apakah tafsiran tsb, dan dalil2nya juga cukup logis dan masuk akal? Tidakkah terpikir bahwa Allah sanggup melindungi kitab-kitab-Nya?

Dan sebaliknya umat Yahudi dan Nasarani juga tidak mengakui Al Quran sebagai kitab dari Allah juga. Satu-satunya jawaban, kalau ditanyakan kepada mereka, jika mau disimpulkan mengapa mereka tidak mengakuinya adalah karena mereka tidak punya alasan atau dasar apapun untuk mengakuinya sebagai kitab suci. “Tolong beri saya alasan logis dan sah mengapa saya harus mengakuinya,” , kata mereka.

Dari apa yang saya pelajari, dari hasil tanya sana sini, saya mengetahui bahwa menurut umat Kristiani, atau katakanlah sebagian besar dari ahli Alkitab (Kristen) berpendapat bahwa Injil aslinya ditulis dalam bahasa Yunani. Sebagian yang lebih minoritas mengatakan kitab Injil ditulis dalam bahasa Ibrani atau Aramaik.

Kita yang awam tidak bisa memastikan mana yang benar, tidak ada cara untuk memastikan. Tetapi, masih menurut mereka, dalam bahasa apapun pesan-pesan Allah tetap akan terjaga; karena umat Allah, dengan pertolonganNya akan menjaga keutuhan pesan tersebut dari abad ke abad. "Tuhan kami yang mahabesar sanggup menjaga pesan2Nya", kata mereka.

Meskipun kitab-kitab yang asli, yang pertama kali ditulis, sudah tidak ada lagi karena hancur dimakan usia, umat Kristiani masih memiliki banyak sekali naskah-naskah salinan kuno. Salinan-salinan lengkap, atau agak lengkap, dan tertua dari Perjanjian Baru (Injil dan kitab-kitab lain) yang sampai kini masih dimiliki umat Kristiani adalah :

1.Codex Sinaiticus, bertanggal 325 Tarikh masehi

2.Codex  Vaticanus ( 325 TM ), juga mengandung salinan Perjanjian Lama dalam Bahasa Yunani, yang disebut Kitab Septuaginta

3.Codex Alexandrinus, ditulis pada abad ke-5

4.Codex Ephraemi, ditulis pada abad ke-4 atau ke-5

5.Codex Bezea, ditulis pada abad ke-6

6.Codex Claromontanus, ditulis pada abad ke-6

7.Codex Washingtonianus, ditulis pada abad ke-4 atau ke-5

Salinan-salinan tersebut ditulis di atas kertas dari kulit kambing atau sapi. Codex berarti salinan kuno pada kulit kambing atau domba. Penterjemahan Injil ke dalam berbagai bahasa dan versi biasanya mengacu kepada salinan-salinan tersebut di atas. Salinan-salinan tersebut kini disimpan di perpustakaan Vatikan ( Roma ), museum Great Britain ( London ), Perpustakaan Negara di Paris, perpustakaan Universitas Cambridge dan di perpustakaan Washington.

Di samping naskah-naskah utama itu, umat Kristiani masih memiliki kurang lebih 5.500 salinan-salinan kuno asli yang mengandung semua atau sebagian kitab-kitab Perjanjian Baru, yang ditulis dalam Bahasa Yunani, yang berasal dari tempat-tempat dan tahun-tahun yang berbeda-beda. Selain itu masih ada lebih daripada 18.000 naskah-naskah yang berupa  salinan kuno terjemahan dalam berbagai bahasa.

Dan juga ada berbagai tulisan, yang berupa tafsiran-tafsiran, surat-surat dan lain sebagainya dari orang-orang Kristen yang mula-mula, yang banyak mengutip bagian-bagian kitab-kitab Perjanjian Baru yang berbeda. Jumlah tulisan-tulisan yang mengandung kutipan-kutipan seperti ini sangatlah banyak, sehingga tanpa naskah-naskah utama yang tersebut di atas teks Perjanjian Baru masih dapat dihasilkan kembali secara lengkap dari tulisan-tulisan kuno semacam ini.

Naskah-naskah kuno tesebut di atas merupakan cara yang paling sahih untuk menguji, secara pengecekan silang, apakah Kitab Suci yg mereka pegang sekarang masih mempertahankan keasliannya atau tidak. Di samping itu, karena kitab2 tsb ditulis oleh kurang lebih 40 penulis dari berbagai jaman, latar belakang dan budaya yang berbeda-beda, sedang mereka membahas banyak sekali topik, maka keserasian tulisan-tulisan mereka antara satu dengan yang lainnya merupakan cara untuk membuktikan apakah kitab-kitab ini bersifat illahi atau semata tulisan manusiawi.

Mengenai salinan kuno dari Perjanjian Lama (Taurat, Zabur, dan kitab2 lain) yang masih ada sampai sekarang, yang tertua adalah ditulis pada abad pertama Tarikh Masehi. Salinan ini ditemukan pada tahun 1947 di Qumran yang terletak 7 mil selatan Yeriko dan 1 mil sebelah barat  Laut Mati, dalam bentuk gulungan kulit kuno. Karena itu naskah itu disebut Gulungan Laut Mati ( Dead Sea Scroll ). Salinan dari 2000 tahun yang lalu itu tidak berbeda dengan Alkitab ( Perjanjian Lama =Taurat, Zabur dan kitab-kitab lain) yang sekarang dimiliki oleh umat Kristen, dan Yahudi.

Uraian di atas adalah sebagian penjelasan atau argumentasidari umat Kristiani bahwa umat Kristen sudah menunaikan tugasnya untuk menjaga dengan baik Injil bahkan kitab-kitab Allah lain yang sebelumnya yaitu Taurat, Zabur dan kitab2 lain yang dipercayakan Allah kepada mereka.

Walaupun umat Yahudi dengan keras sekali menentang kekeristenan mulai dari lahirnya sampai sekarang ini, namun untuk mengubah satu titikpun dari kitab-kitab itu umat Kristen tidak berani. Apalagi jika sampai mengubah cerita-cerita, menukar-nukar nama dan memelintir suatu pernyataan dalam Taurat Yahudi, demi untuk mendukung dan membenarkan kepercayaan mereka sendiri. Hal ini terbukti dengan adanya penemuan Gulungan Laut Mati, dimana sesudah 2.000 tahunpun kitab-kitab Perjanjian Lama Yahudi yang dipegang oleh umat Kristiani tetap sama, tidak berubah!

Uraian di atas adalah penjelasan dari pihak umat Nasrani. Tetapi bagaimanapun perdebatan itu akhirn ya akan kembali kepada soal kepercayaan dan pilihan masing2 orang. Anda memilih percaya penjelasan yang mana? Itu adalah pilihan masing2 orang. Pilihan menuntut adanya tanggung jawab terhadap segala konsekuensinya. Apakah pilihan kita masing-masing dapat dipertanggungjawabkan? Apakah memiliki dasar dan argumen yang kuat? Kita pasti akan ditanya tentang itu, pada suatu saat nanti.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun