Mohon tunggu...
Sutan Dijo
Sutan Dijo Mohon Tunggu... Dosen - Seorang pria

Saya tinggal di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Money

Amerika Terkaya Berkat Shale Oil

8 Januari 2015   20:33 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:32 6175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Ditemukannya cadangan minyak yang sangat besar di Amerika membuat Amerika akan menjadi bangsa terkaya di dunia. Hal ini juga akan mengubah keseimbangan geopolitik dan ekonomi dunia. Bagaimana pengaruhnya terhadap Indonesia?

Cadangan minyak yang ditemukan di Amerika baru-baru ini adalah dalam bentuk shale oil. Shale oil adalah minyak yang terkandung dalam sejenis bebatuan lunak. Minyak dalam bebatuan ini diekstrak dengan proses pemanasan atau teknik-tenik lain. Dengan ditemukannya  cadangan shale oil yang melimpah, Amerika serikat memiliki cadangan minyak untuk memenuhi kebutuhannya selama ratusan tahun ke depan.

Beruntungnya Amerika, karena biaya produksi shale oil ini terus menurun seiring dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan. Break-Even-Point yang tadinya US$70 perbarel (1 barel=159 liter) menurun menjadi $60, dan cenderung terus menurun.

Menurunnya harga minyak dunia saat ini di bawah ongkos produksi memang agak menyulitkan para produsen shale oil. Sedikit banyak penurunan ini adalah akibat “perang minyak” antara negara-negara OPEC yang dipimpin oleh Saudi Arabia melawan produsen-produsen shale oil. Pasokan shale oil yang terus bertambah membuat harga minyak dunia terus turun. OPEC, walaupun harga terus turun, tidak mau menurunkan produksi karena tidak mau melepaskan pangsa pasarnya kepada para produsen shale oil Amerika.

Bagaimana kelanjutan “perang minyak” ini kita tunggu saja. Namun cepat atau lambat ‘berkah’ minyak bagi Amerika akan mewujud dalam bentuk kemajuan dan kemakmuran ekonomi yang makin bertambah. Hal ini terutama karena ilmu pengetahuan dan teknologi terus melaju dengan cepat. Jika ongkos produksi shale oil sudah bisa menyamai ongkos produksi minyak konvensional maka shale oil tidak akan terbendung.

Amerika, karena ukuran ekonomi nya yang sangat besar adalah lokomotif ekonomi dunia. Ia merupakan negara pengekspor dan pengimpor terbesar. Suka atau tidak suka ekonomi dunia sangat dipengaruhi oleh ekonomi Amerika. Dengan prospek ekonomi Amerika yang cerah karena shale oil, maka negara-negara lain, termasuk Indonesia, boleh berharap memperoleh keuntungan ekonomi dari adanya boom shale oil ini.

Namun, tentunya tidak semua negara senang dengan realitas ini. Negara-negara yang bermusuhan, apalagi yang ekonominya tertutup dan diembargo oleh Amrik tentunya tidak gembira. Namun negara-negara sahabat yang merupakan mitra perdagangan Amerika pasti akan diuntungkan. Termasuk Indonesia, dan yang pasti, Israel.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun