Hembusan angin malam begitu pelan merabah badan para pria-pria yang asik melempar pancing. Duduk dan berdiri berbaris-baris di pelabuhan penyebrangan Kapal Ferry. Sesekali terdengar percikan air tanda ikan terkait kail. Perlawanan membikin laut yang teduh tanpa riak bergemuruh. Juga kepakan ikan kehilangan laut diatas jembatan atau di dalam kantong kresek maupun wadah yang bikin bising. canda gurau juga sesekali terlempar menembus keheningan malam. Kemerlip bintang bertaburan di langit menjadi saksi betapa para manusia-manusia hobi mancing ini melempar umpan-umpan memancing ikan oci atau selar kuning.
Juga saya, yang serius melemparkan umpan di ujung jembatan Kapal Penyebrangan Ferry. Pelabuhan milik ASDP.Â
" Ikannya makan?" tanya Minces. Teman baik yang aku kenal sebulan ini. Dia baru datang jam 12 malam karena urusan pekerjaan.
Dia dan beberapa orang termaksud ayahnya dan adiknya dikenal sebagai penguasa pelabuhan atau penakluk ikan oci. Saya sebagai pemancing baru di tempat ini awalnya begitu sungkan melibatkan diri. Â Saya sering memancing tidak bersama dengan kumpulan para pemancing ini. Sebelum akhirnya persahabatan terjalin dengan erat. Lantaran kehadiran saya tiap malam tak pernah absen.Â
 Ikatan pertemanan tidak hanya terjadi lokasi pemancingan yang selalu diisi dengan cerita kehebatan memancing di masa lalu, latar belakang keluarga hingga masalah percintaan. Tetapi lebih dari itu, sampai pada kegiatan sehari-hari.
" Tadi Jam 10 ikannya rakus. Sekarang belum ada sambaran sama sekali," Jawabku.
" Arusnya berubah kali?"
" Iya arusnya berubah ke arah Pulau Maitara. Mungkin sebentar lagi pergerakan arus balik, ikan bakal makan"
" Iya kalau begitu saya mancing dasaran dulu," sahutnya sembari mempersiapkan senar pancing dan umpan cumi yang di pancing ayahnya.Â
Minces kemudian melempar umpan lalu duduk bergabung dengan saya yang sedari tadi terus penasaran dengan sambaran ikan. Sejak jam sepuluh malam saya sudah datang. Dan baru menghasilkan lima belas ekor ikan oci dan satu ikan giant travely kecil. Sementara pemancing lain, nampak memanen ikan di atas 50 ekor. Mereka memang datang sebelum matahari Magrib. Di mana ikan sedang rakus-rakusnya.