Bergabungnya saya dengan Kompasiana 2017 silam dengan tujuan belajar. Dan itu didapatkan seiring perjalanan. Niat paling utama adalah mengekspos Maluku Utara. Saya mengakui masih banyak yang harus di munculkan tentang daerah satu ini.Â
Arus Informasi dan Edukasi Penulisan
kekakuan atas informasi adalah momok di timur. Berita-berita lokal yang condong pada politik lokal, kinerja pemerintahan adalah konsumsi utama di ranah publik.
Kompasiana hadir sebagai itikad dari solusi arus informasi nasional. Konsumsi artikel-artikel nasional lewat anggitan Kompasianer banyak saya temukan dalam diskusi. Menjadi rujukan-rujukan dalam membangun paradigama. Tentu kontribusi artikel para Kompasianer turut memberikan informasi dan pengetahuan.
Arus informasi yang kaku pada awalnya kemudian melebur.Â
Di beberapa kabupaten ketika saya berkunjung, saya selalu memasarkan Kompasiana sebagai ranah aktualisasi diri, menyebarkan informasi. Mengajarkan cara membuat akun dll. Itu semua dilakukan semata-mata untuk mendorong seseorang agar mampu menerbitkan artikel yang kadang di tolak oleh medi-media lokal. Dan sebagai media pembelajaran di dunia tulis menulis.
Saya percaya, bahwa mereka mau menulis. Mau berbagi. Namun ketatnya penyaringan artikel di media lokal, penolakan-penolakan dengan konteks ketidakbebasan menulis artikel dengan gaya tertentu menjadi persoalan.
Dan, itu saya temukan berulang-ulang kali. Artikel yang dianggit pada akhirnya lapuk didalam berkas laptop atau handpone.Â
Beberapa hal menarik lain adalah ketika banyak yang sadar bahwa gaya menulis tak sekedar opini kaku yang termuat di media sosial. Melihat banyaknya gaya menulis di Kompasiana banyak dari mereka kemudian belajar dari sini.
Dorongan untuk menulis di Kompasiana selalu saya berikan utamanya kepada Mahasiswa. Mereka yang ragu-ragu mempublikasikan tulisan kemudian termotivasi menulis. Hasilnya, walau sebagaian belum mampu mendaftar tetapi kiriman-kiriman artikel kepasa saya untuk diberi masukan selalu masuk.
Pada intinya, Kompasiana menjadi sebuah role of model. Dari sisi informasi, telah nampak konsumsi artikel yang dianggit oleh kompasianer. Selain itu, dari sisi kepenulisan, gaya dan metode lain dari menulis kemudian banyak dipelajari.Â