Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Pulih Bersama Pilihan

Investasi Hijau, Ekonomi Masa Depan Indonesia

21 Juli 2022   18:19 Diperbarui: 21 Juli 2022   18:33 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

yaitu (1) Koordinasi exit strategy untuk mendukung pemulihan global, (2) Upaya penanganan dampak pandemi (scarring effects) dalam perekonomian guna mendukung pertumbuhan yang lebih kuat di masa depan, (3) Penguatan sistem pembayaran di era digital, (4) Pengembangan pembiayaan berkelanjutan (sustainable finance), (5) Peningkatan sistem keuangan yang inklusif, dan (6) Agenda perpajakan internasional,(Bank Indonesia, 2022).

Pengembangan pembiayaan berkelanjutan (sustainable finance), merupakan salah satu isu di bidang keuangan yang menurut penulis harus didorong lebih kuat agar dapat disepakati secara  bersama. 

Kesepakatan bersama berimplikasi pada dukungan finasial guna mendorong perbaikan ekononomi pasca Pandemi lewat penganggaran investasi terutama investasi hijau guna mencapai green economy yang menguntungkan Indonesia dalam jangka panjang.

Investasi merupakan komponen penting pertumbuhan ekonomi suatu Negara termaksud Indonesia.  Berdasarkan data Sekretariat Jenderal DPR RI 2021, Investasi merupakan penyumbang kedua PDB setelah konsumsi rumah  tangga. 

Di tahun 2018, kontribusi investasi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mengalami peningkatan yaitu menjadi 32,29% dari 32,16 % pada tahun 2017 yang berlanjut hingga tahun 2019. Pada tahun 2020, kontribusi investasi turun menjadi 31,73 % akibat tekanan Covid-19. 

Realisasi serapan tenaga kerja pun cukup tinggi, pada tahun 2020, tenaga kerja yang terserap baik melalui PMDN maupun PMA meningkat yaitu dari 1.033.835 jiwa di tahun 2019  menjadi 1.156.361 jiwa.

Sumber :  DPR RI, 2021
Sumber :  DPR RI, 2021

 Data ini atas menunjukan selama ini investasi yang berkembang di Indonesia  masih sebatas investasi konvensional dan businnes an unsual. Sementara investasi hijau berbanding terbalik dan masih sangat rendah. Berdasarkan BPKM (2018)  beberapa sektor potensial realisasi investasi masih sangat minim baik PMA maupun PMDN.

Sumber : BPKM, 2018
Sumber : BPKM, 2018

Dapat dilihat bahwa sektor Kehutanan baru terealisasi sebesar 17,4% dari PMA dan 0% dari PMDN, pengadaan listik 9,9% PMA dan 16,9% PMDN serta pengelolaan sampah 0,8% PMA dan 3,4% PMDN. Namun hemat penulis, dibalik rendahnya investasi hijau justru terdapat peluang besar bagi Indonesia guna mendorong Investasi hijau pasca pandemi. Peluang menarik investor terbuka lebar apalagi  Indonesia sebagai Presidensi G20.

Sektor potensial investasi hijau diantaranya di bidang kehutanan yang jika di proses dengan baik akan menghasilkan kualitas udara, air dan lingkungan yang baik. Kemudian pengusahaan tenaga panas bumi di mana Indonesia merupakan salah satu Negara yang belum mengotimalkan energi panas bumi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pulih Bersama Selengkapnya
Lihat Pulih Bersama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun