Ketersediaan jaringan telekomunikasi pada rentang waktu tersebut sangatlah sulit. Kami harus susah menangkap signal hanya untuk berkomunikasi. Kondisi ini kemudian membuat geram warga 8 desa sekitar . Berbagai usulan baik melalui pemerintah desa hingga mahasiswa sangat lambat di akomodir.
Aspirasi ini juga sering disampaikan ketika ada Kunjungan Kerja (Kuker), Pemerintah Provinsi Maluku Utara maupun Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan. Pada momentum politik, aspirasi ini juga tak luput dari perhatian. Di sampaikan dengan gamblang kepada setiap kandidat yang datang sebagai tukar guling suara yang akan diberikan. Namun realisasinya tak kunjung terwujud.
Disparitas ketersediaan dan penyamarataan akses telekomunikasi sangat dirasakan di timur. Bahkan antar kota atau desa di Maluku Utara terutama di desa pesisir. Konsentrasi jaringan utamanya  akses jaringan internet hanya berada di Kota Ternate, Tidore, Sofifi, dan Sebagaian Pulau Halmahera yang sejatinya Ibu Kota Kabupaten.
 Sementara pulau-pulau yang terletak di pesisir,  Jangkauan telekomunikasi dan jaringan internet belum merata. Ketersedian koneksi bahkan hanya mencapai 2G dan 3G. Kondisi ini berbeda dengan keterjangkauan jaringan di Pulau Jawa hampir merata jaringan 4G.
Lantas bagaimanakah perkembangan terkini?
Program Pemerintah dalam mengkoneksikan jaringan hingga ke pelosok negeri; terpencil, terluar dan terpelosok  merupakan angin segar bagi perkembangan pembangunan jaringan telekomunikasi terutama di wilayah timur.Â
Tol Langit sebagai program strategis juga dikhususkan menyasar wilayah timur dengan mengandalkan serat optik Palapa Ring dan mengalokasikan 4000 Base Transceiver Station (BTS) Telkom Indonesia. (1).
Sarana prasarana digenjot dan disediakan salah satunya di desa saya yang menjadi sentra jaringan untuk 8 desa lain. Tower BTS Telkom Indonesia. Tower ini dibangun tahun 2013 dan sempat mengalami kerusakan panjang sebelum diperbaiki pada tahun 2019. Mulai saat itu upgrade berkala dilakukan sehingga awalnya hanya menjangkau 2G kini sudah bisa menjangkau  jaringan 4G.
Pemerataan internetnya Indonesia kemudian menjadi sangat kuat terutama di Maluku Utara. Berdasarkan data N.Perf.com jaringan internet Telkom Indonesia selama dua tahun belakangan meningkat dengan pesat. Dilihat dari titik-titik warna yang mewakili setiap jaringan dari tanpa jaringan hingga (4G).Â
Pada tahun 2020 sebagian wilayah di Maluku Utara masih dominasi oleh warna biru (2G). Beberapa titik  warna utamanya orange dan hijau terkonsentrasi pada Wilayah perkotaan dan Ibu Kota Kabupaten. Sementara wilayah di luar itu didominasi oleh warna Biru.  Namun Tahun 2020 hampir sebagian besar wilayah tersentuh jaringan (4G)