Rumahnya berdinding papan bearatap seng. Pagarnya terbuat dari kayu dihiasi tanaman atau bunga-bunga yang sudah Ia rawat sejak limabelas tahun silam. Berada di sebuah gang yang berseblahan dengan rumah-rumah mewah, rumahnya cukup cepat ditemukan.
Saat masuk kedalam rumah, kita sudah disuguhkan pisang, kurma, salak dan air putih. Jenis makanan ini tidak sekalipun kosong. Ada setiap hari. Dan kita bebas makan sepuasnya.
Terdapat dua sepeda ontel yang Ia beli di Jogja. Keduanya Ia letakan diruang tamu. Lengkap dengan konsep kemerdekaan. Bendera merah putih dan topi para veteran menghiasi sepeda. Ia penggemar berat Presiden pertama Ir. Soekarno.
Di dinding papan, tergantung beberapa piagam yang Ia menangkan. Kebanyakan lomba renang dan lari. Cita-cita besarnya ialah memasang foto bersama presiden Indonesia.Â
Mimpinya itu sedikit lagi akan terwujud. Lantaran tersisa sekali donor sudah mencapai 100 kali mendorkan darah. Ia pendonor darah aktif.
Pemilik rumah ini berkepala plontos, licin. Â Badannya binaragawan, mirip Ade Rai. Murah senyum dan tak segan-segan menyapa siapa saja. Baik yang dikenal atau tak di kenal. Ia bergaul dengan semua kalangan umur. Dari yang muda sampai yang sepuh.
Inilah karakter pria bernama yusuf Abdurahman atau yang biasa di sapa bang cecep. Pria berumur sekira 40-an ini dikenal sangat bersahaja dan selalu membuka pintu rumahnya untuk siapa saja yang datang berkonsultasi.
Saya mengenalnya sudah lebih dari duapuluh tahun. Namun baru kali ini meminta izin menulis tentangnya.
Awal perkenalan kami teradi di 2003 Silam. Ketika Ia menjadi pelatih jasmani kami secara sukarela. Saat itu, setiap pagi Ia mengajak kami Jogging dan diahiri dengan "Batobo"atau berenang sebelum berangkat ke sekolah.
Siklus itu terjadi hampir setiap hari. Tak cuma itu, perihal konsumsi makananpun Ia berikan edukasi. Mana yang baik di konsumsi dan mana yang harus dikurangi. Hingga pola tidur. Semua Ia berikan secara gratis gaya hidup sehat tersebut.
Pria pecinta alam ini juga tak segan-segan mengajak kami travelling ke berbagai kabupaten di Maluku Utara. Kemping dan segala aktivitas outdor lainnya. Saya memberikan sematan pada dirinya sebagai "Manusia Bebas".