Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sesal

21 April 2021   00:30 Diperbarui: 21 April 2021   01:04 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber. Tribunnews.com

Dibatas Isya hadir menyapa tarawih dan witir.
Ayat demi ayat menggema. Umur datang memukul hati. Hingga hadir sesal mengingatkan waktu yang tak bijaksana di antara sujud.

Tarawih dan witir menggema. Lantunan amin berirama. Mengetuk kalbu, hingga hati bergetar lemah membawa serta masa lalu. Hitam

Lantunan ayat tarawih dan witir menggema. Shalawat menyiram kalbu. Catatan sesal menggebu, hati beradu tak menentu.

Tuhan, pada catatan waktu lalu, Kutepis semua ruang dan waktu. Tak pandai merayu apalagi melirik rindu. Hasratku terkubur gemilang permata, duniawi.

Lantunan takbir menggema, lafaz amin seirama sesal membalut diri. Hati bergetar kala usia datang menyapa, mengingatkan diri....Pulang adalah pasti. 

Tuhan pada-Mu aku akan kembali...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun