Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rasa di Akhir Cerita

21 Februari 2021   02:33 Diperbarui: 21 Februari 2021   04:02 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di ruang ini aku mati, bersama meja yang memuntahkan lara, dan kursi yang patah tak bersanggah. Hingga detik mencemooh menit, tak ada tawa ataupun tanya. Hanya iya yang mengejek rasa hingga hati dibalut prahara, perih. 

Di ruang ini aku mati, bersama kertas-kertas yang hilang tak berjejak dan pena yang hilang martabat. Yakin yang kupercayakan pada rasa telah dipinjam khianat. Pergi bersama kata yang bernama harap.

Ah.. sundariku, di ruang ini aku mati, bersama rasa yang kau tancap. Kita, hanyalah dua insan yang pandai berbagi kisah namun ragu mengikat rasa di akhir cerita. 

 

(Batam/21/02/22)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun