Pukul satu malam, bunyi telepon berdering ketika sedang menikmati kopi di Tugu Proklamasi bersama seorang rekan kompasianer. Kami sedang alot membahas Pilkada dan potensi kemenangan tiap-tiap kandidat.
"Kamu berangkat nyusul saya," Tegasnya di ujung telepon tanpa basa-basi ketika panggilan telepon diangkat.
"Kapan?" tanyaku
Namun, belum juga di jawab, Handpone sudah diakhiri. Saya melanjutkan diskusi hingga pukul dua dini hari dan kembali ke rumah pukul dua tiga puluh.Â
Diskusi yang kami lakukan malam tadi cukup membuat capek. Ditambah, sebelum itu saya baru saja dari bandara mengantar orang yang menelpon tadi. Saya kembali pada pukul enam sore kemudian melanjutkan ngopi jam delapan malam.
Niat istirahat buyar, sebuah pesan WhatsAp masuk. Pesan dari si penelpon yang isinya tiket pesawat dengan kalimat, "Jam enam dini hari berangkat"Â
"Jam enam tanggal berapa"? tanyaku penasaran.
"Subuh ini. Jangan lupa verifikasi data dan isi EHAC Indonesia" jawabnya singkat.
Saya kaget, sebab sedari tadi saya pikir akan berangkat pada jam 11 siang. Alhasil saya tergesa-gesa memasukan pakaian ke ransel. Sembari menginstal aplikasi yang tak pernah saya ketahui. Mungkin karena sudah lama tak melakukan perjalanan terutama di era Pandemi saat ini.
Terakhir naik pesawat pada Desember 2019 dari Ternate ke Jakarta. Dan selama pandemi, setiap ada agenda perjalanan, saya memilih tak ikut serta. Memilih diam di rumah karena takut terkena Covid-19.
Pukul tiga dini hari, saya bergegas ke Bandara. Lantaran, saran dari salah satu teman agar harus melakukan rapit test terlebih dahulu sebelum cek-in.