"Saya orang Makeang om," Jawabku sembari memberikan tangan bersalaman. Sementara dua teman lainnya juga menyahut dengan menyebut daerah asal masing-masing.
"Saya dari Sanana terus yang satu ini dari Ternate," jawab Imran
"Oh tara (tidak) apa-apa kalau begitu," jawabnya.
Saya keheranan dengan jawabannya. Apa maksud dan tujuan ia mengatakan seperti itu.
"Tara apa-apa gimana om," tanyaku kemudian.
"Kalau suku kalian sudah biasa masuk hutan alias orang hutan jadi tidak apa-apa. Saya tidak tau suku Ternate. Jawabnya.
Ia lantas bertanya pada salah satu kawan yang berasal dari Ternate. Dan sedikit mengobrol secara privat yang sengaja tidak kami ganggu.
Saya kemudian menangkap apa maksud pak Sulaiman beberapa menit kemudian.Â
"Masuk hutan itu harus hati-hati, di sini banyak penghuni selain manusia. Banyak orang hilang dan disembunyikan karena tidak batebea (permisi/memohon ijin ketika masuk). Apalagi banyak dari orang-orang yang sering merusak hutan yang kita tidak tau disitu adalah rumah bagi mereka. Ini bisa membuat mereka murka," jelasnya.
Pak Sulaiman lantas memberikan penjelasan kepada kami dengan sedikit cerita yang membuat buluk kuduk merinding. Namun ia juga memberikan tip dan trik batabea masuk hutan kepada kami.Â
***