Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Berpikirlah Sebelum Bertindak

22 Agustus 2020   03:03 Diperbarui: 22 Agustus 2020   02:54 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Yap benar, kasian juga ia bakal mengalami tekanan psikologis yang dasyat,". Jawabnya kemudian

Tekanan mental yang ia ungkapakan di awal adalah bagian akhir yang diterima atas tindakan seseorang. 

Kami berdua akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa perlu meletakan pikiran di depan terlebih dahulu dalam melakukan sebuah tindakan.

Selain Z, fenomena postingan yang viral juga menimpa banyak kalangan. Artis, politikus, akademisi hingga masyarakat biasa. Bedanya hanya pada kelas sosial. Semakin terkenal semakin mendapat sorotan. Gerak-gerik apapun dapat menyita perhatian masyarakat tetutama nitizen di media dunia maya.

Lantas hikmah apa yang bisa diambil? tentu saja banyak. Selain cerdas bermedsos juga sikap paling penting ialah berpikir terlebih dahulu sebelum bertindak.

Berpikir sebelum bertindak merupakan tindak lanjut dari  kerangka analisis yang tajam yang bisa di hasilkan dari tindakan seseorang terutama di dunia medsos.

Suatu yang berbau privat misalnya, ada yang tanpa pikir panjang memposting dan yang memilih tidak mengumbar segala hal yang dianggap tidak penting.

Contohnya si Z yang tidak mungkin tidak meletakan logika berpikirnya untuk memposting sesuatu yang merupakan menu enak nitizen. Pada akhirnya, merugikan diri sendiri apalagi sebagai publik figur yang memiliki basis fans.

Medsos sebagai wadah koneksi dan integraksi begitu tidak terbatas sehingga melahirkan etika dan logika yang berbeda. Walaupun sudah dipagari oleh UU ITE akan tetapi ini tidak membatasi seseorang untuk melakukan tindakan-tindakan absurd, tak pantas, tercela dan merugikan banyak orang.

Tindakan bermedsos perlu dilandasi dengan pemikiran yang matang dan analisis yang tajam. Membatasi diri dan mengontrol diri adalah upaya penting yang harus dilakukan. Sebab, tidak semua hal ingin diketahui masyarakat atau dipaksakan ke masyarakat. Ada pilihan yang harus dipertimbangkan disana. Terima Kasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun