Mohon tunggu...
Ojek Bang Anto
Ojek Bang Anto Mohon Tunggu... Ojek Offline -

Hanya Tukang Ojek panggilan yang tiap hari menelusuri hidup...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bandar Memanfaatkan Momen

19 September 2017   13:44 Diperbarui: 19 September 2017   14:01 1200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dan jadilah Budha menjadi 'potensi' musuh Islam di Indonesia...! 

"Kami akan melakukan demonstrasi di Candi Borobudur sebagai perlambang protes penindasan Umat Budha kepada Umat Muslim di Rohingya, Myanmar ...!" 

Rekan saya yang seorang penganut Budha pun melongo... Lha apa hubungannya ?

Tentu saja ada. Kira-kira begini alur diagram sederhananya :

Demo Borobudur -> ada kekerasan dan kisruh -> Salahkan Umat Budha -> Rusuh (sukses besar pada 1998 dengan obyek sasaran masyarakat Cina) -> Pemerintahan digusur.

Semudah itu ? Iya ! Jika Pemerintah dan Ulama 'kampung' terpancing !  Untungnya Aparat (Pemerintah dan Ulama) lebih 'santai' dalam bersikap.  Maka momen Rohingya pun tidak sampai pada sasaran... Tekor Bandar lagi....

Dan sekarang Team Think Tank Rusuh mencoba membangun momen selanjutnya dengan isu Partai Komunis Indonesia yang sebentar lagi cocok untuk dikipas-kipas di akhir September dan awal Oktober. Benih-benihnya sudah dimlai dengan 'kasak-kusuk' Jokowi...PKI, PDIP... PKI, Merah dikit... PKI, Duit Baru... punya PKI, Melengkung dikit... arit PKI, kasak-kusuknya itu suka bikin keselek nyebelin gitu lho...

Testcase yang agak besar ya LBH kemarin. 

Panglima TNI, Kapolri  dan PakDhe Jokowi harus menanggapi dengan santai namun giras diam-diam karena jika momen ini cukup bisa diasapi dan Bandar mulai tersenyum, maka isu NATAL akan dimainkan dengan gebrakan dari segala arah dengan berbaga sentimen dan isu yang bisa membakar masyarakat. 

Mencegah lebih baik daripada mengobati.  Amputasi satu tangan/kaki yang membusuk akan menyelamatkan sebuah nyawa. 

Kedewasaan masyarakat sangat-sangat-sangat diperlukan dalam menyikapi berita apapun yang tidak jelas sumbernya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun