Pertama mari kita bahas apa itu hipnosis? Hipnosis berasal dari kata "hypnos' yang artinya dewa tidur. Secara ilmiah hipnosis merupakan ilmu komunikasi lewat pikiran bawah sadar. Kondisi hipnosis adalah kondisi dimana seseorang berada pada gelombang otak alpha atau theta (pikiran bawah sadar). Orang yang dihipnosis menyerupai orang tertidur tetapi ternyata tidak tidur (tidur ayam). Jika Anda bertanya: Apakah orang yang dihipnosis itu tidak sadar? Jawabannya TIDAK. Orang yang dihipnosis tetap sadar namun tingkat kesadarannya rendah. Dalam kondisi hipnosis, seseorang sangat mudah menerima perintah / sugesti. Kenapa bisa begitu? Mari kita bahas.
Pikiran manusia terdiri dari pikiran sadar, pikiran bawah sadar dan pikiran tak sadar.
- Pikiran SadarPikiran sadar bekerja saat kita berada pada kondisi normal (kesadaran penuh). Dalam pikiran ini terdapat logika, analitis, perhitungan., STM (Short Term Memory). Ketika berada dalam kondisi sadar, pikiran ini sangat aktif dan mendominasi pikiran yang lainnya. Ciri-ciri dari kinerja pikiran ini adalah: Ketika diberikan perintah, maka akan muncul pertanyaan: untuk apa? kenapa? apa manfaatnya? Mau atau tidak ya? Sehingga banyak sekali pertimbangan ketika suatu perintah masuk.
- Pikiran Bawah SadarPikiran bawah sadar merupakan sub bagian dari pikiran sadar. Namun, pikiran bawah sadar ini memiliki tingkat kesadaran yang lebih rendah. artinya kinerja logina, rasio dan analisis tidak lagi dominan. Dalam kondisi pikiran bawah sadar, seseorang memiliki kemampuan: keyakinan kuat, kekuatan, karakter, LTM (Long Term Memori). Ketika mengakses pikiran bawah sadar, seseorang sangat mudah dan mampu menerima sugesti dari luar serta mampu memaksimalkan potensi yang ada dalam dirinya.
- Pikiran Tak SadarPikiran tak sadar adalah pikiran yang menggerakan anggota tubuh yang sifatnya refleks seperti peredaran darah, kinerja jantung, dll.
Jadi, ketika dilakukan proses hipnosis seseorang akan mengakses pikiran bawah sadarnya. Ketika pikiran bawah sadar aktif maka otomatis akan lebih mudah menerima sugesti / perintah. Namun demikian, orang yang dihipnosis masih sadar akan kondisi dirinya.
Lalu, apa itu hipnosis islami? apa perbedaan antara hipnosis islami dengan hipnosis konvensional?
Secara teknik dan langkah-langkah prosesnya identik keduanya sama. Namun perbedaan terletak dalam penggunaan dan tujuan hipnosis itu sendiri. Hipnosis islami haruslah bertujuan untuk 3 hal:
- Memperbaiki karakter dan kualitas diri
- Membantu sesama (dalam hal penyembuhan, motivasi, berdakwah, dll)
- Mendekatkan diri kepada Allah SWT
Itulah perbedaan yang paling mendasar antara hipnosis islami dan konvensional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H