Mohon tunggu...
Fauzan Muzakki
Fauzan Muzakki Mohon Tunggu... -

Ilmu Tanah IPB. Aktivis-Traveller-Social Addict. Think More Do More. Twitter : @jendelaotak. FB : Fauzan Muzakki.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Kolaborasi Komunitas Demi Kemajuan Penduduk Indonesia di Masa Depan

28 September 2015   00:03 Diperbarui: 28 September 2015   00:41 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki berbagai macam kekayaan di dalamnya.  Tidak hanya kekayaan alam, kekayaan penduduknya juga membuat Indonesia menempati posisi ke-4 negara dengan penduduk terbanyak di dunia. Sebanyak 240 juta jiwa penduduk hidup di tanah Indonesia dengan latar belakangnya masing-masing. Berbagai peran mereka jalani untuk mempertahankan kondisi perekonomian bangsa, seperti petani, pedagang, pengusaha, dan lain-lain.   Bahkan, Indonesia telah diramalkan mendapatkan bonus demografi di tahun 2020. Kondisi ini menggambarkan bahwa di tahun 2020 mayoritas penduduk Indonesia berasal dari kalangan anak muda.

Kita tidak bisa menyatakan bahwa isu bonus demografi merupakan kabar baik atau kabar buruk bagi Indonesia. Salah satu sisi menyatakan bahwa  ini adalah kabar buruk bagi Indonesia karena banyaknya pemuda mengartikan jumlah angkatan kerja akan meningkat. Padahal  lowongan kerja yang dimiliki Indonesia kemungkinan tidak akan sebanding dengan jumlah angkatan kerja yang ada. Akibatnya, jumlah pengangguran akan meningkat sehingga kesenjangan sosial akan meningkat tajam. Penduduk miskin akan semakin meningkat tajam dan memenuhi wilayah-wilayah baik di ibukota maupun daerah-daerah lainnya. Akhirnya, perilaku-perilaku menyimpang akan mewarnai negeri ini karena kondisi perekonomian negeri yang memaksa mereka untuk melakukan itu.

Akan tetapi, hal-hal tersebut bisa kita cegah bila kita menyadari sisi positif dari bonus demografi ini. Indonesia akan mendapatkan banyak pemuda-pemuda yang siap berkretivitas untuk membangun negeri. Salah satu kreativitas yang dapat menjadi tolak ukur kebangkitan pemuda adalah terbentuknya komunitas. Secara alami, manusia diciptakan dengan minat, bakat dan idealismenya masing-masing. Manusia juga sebagai makhluk sosial akan menyukai berkumpul dengan orang-orang yang memiliki pemikiran yang cenderung sama dengan mereka. Semakin giatnya mereka bertemu dan berdiskusi akan memancing mereka untuk lebih mengeksistensikan diri sebagai sebuah perkumpulan yang bergerak sesuai tujuan mereka. Hal-hal inilah yang merupakan cikal bakal terbentuknya sebuah komunitas.

Indonesia kini memiliki ribuan komunitas yang tersebar di setiap penjuru negeri. Mereka bergerak dengan jalannya masing-masing sebagai bentuk kepedulian mereka terhadap kondisi masyarakat Indonesia. Mulai dari komunitas mengajar hingga komunitas hobi bisa kita temukan di seluruh penjuru Indonesia. Bahkan,  tidak hanya kalangan pemuda saja yang membuat komunitas. Kalangan-kalangan usia dewasa juga tidak malu untuk membuat sebuah komunitas sesuai dengan minat mereka, seperti Komunitas Lansia Sehat . Alasan ini yang membuktikan bahwa budaya berkomunitas sudah mulai diminati oleh seluruh kalangan masyarakat Indonesia.

Kini, sudah saatnya komunitas-komunitas di Indonesia bisa saling berkolaborasi.  Ribuan komunitas tiada arti bila tanpa kolaborasi. Kita harus menyadari bahwa Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas. Tanpa adanya kolaborasi antar komunitas kita hanya bisa memperbaiki sebagian kecil dari wilayah Indonesia. Menurunkan rasa ego antar komunitas merupakan kunci utama dibalik sebuah kolaborasi.  Kerja sama antar komunitas bisa dilakukan untuk meningkatkan efek yang ditimbulkan di masyarakat Indonesia.  Selain itu, keterkaitan antar komunitas yang ingin bekerja sama  harus  cocok karena  tanpa kecocokan gerakan mengakibatkan nilai-nilai yang ingin ditanamkan tidak sejalan dengan tujuan awal yang sudah ditetapkan. Kolaborasi yang dilakukan antar komunitas bisa dilakukan dengan banyak cara, seperti mengadakan perlombaan, studi banding, dan lain-lain

Urgensi kolaborasi di kalangan komunitas sudah berada dalam tahap yang cukup penting. Hal ini bertujuan untuk lebih memperluas cakupan nilai-nilai positif yang disebar ke masyarakat Indonesia. Selain itu, hal ini juga dilakukan untuk meminimalisir terjadinya perpecahan bangsa yang menggunakan nama komunitas dan kepentingannya.  Kita harus menyadari bahwa tanpa adanya kerja sama dengan berbagai pihak, komunitas kita akan lamban berkembang. Sebaliknya, jika kita menjaga tali silaturahmi kita dengan komunitas-komunitas yang sejalan, perkembangan sebuah komunitas akan lebih baik dan cepat meningkat.

Komunitas juga disarankan untuk lebih terbuka terhadap komunitas-komunitas lain. Komunitas yang cenderung menutup diri tidak akan bertahan lama. Komunitas juga seperti manusia yang tercipta sebagai makhluk sosial. Komunitas perlu untuk berbagi dan berinteraksi dengan komunitas-komunitas lain. Tidak salahnya kita melakukan observasi dan studi banding ke komunitas lain untuk saling bertukar pengalaman. Kita dapat mengoreksi kekurangan dan kelebihan komunitas kita dan memotivasi diri untuk memperbaiki itu. Saran-saran dari masyarakat-masyarakat sekitar tentang komunitas ideal juga perlu diketahui. Selanjutnya, komunitas yang kita jalani dapat menyesuaikan diri dengan kondisi Indonesia sekarang . Jadi, keterbukaan sebuah komunitas harus mulai dilakukan untuk mempercepat dan memperluas eksistensi dan manfaat.

 

Fauzan Muzakki

Kadiv Eksternal dan Alumni BEM Fakultas Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun