Mohon tunggu...
Miftakhul Khoiri Hamdan Habibi
Miftakhul Khoiri Hamdan Habibi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sekedar Manusia yang bercita-cita Memanusiakan Manusia

Manusia yang bercita-cita Memanusiakan Manusia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keragaman dalam Hal Agama Merupakan Tantangan Bangsa Indonesia

1 November 2021   13:39 Diperbarui: 1 November 2021   13:53 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

     Indonesia merupakan Negara yang memiliki berbagai keberagaman, seperti halnya keberagaman agama dan budaya.
Di dalam isi pancasila, terdapat sila yang mencantumkan perjanjian luhur untuk seluruh rakyat Indonesia yaitu pada sila yang pertama yang bunyinya "Ketuhanan Yang Maha Esa". Sila tersebut menandakan bahwa keberagaman agama yang ada di Indonesia tidak menghalangi setiap rakyat untuk masing-masing memeluk agama yang mereka percayai.
     Pemerintah Indonesia mangakui bahwa terdapat 6 agama yang ada yaitu Islam, Kristen protestan, Katolik, Hindu, Buddha dan Konghucu.
1. Islam

Kitab suci Islam adalah Alquran, tempat ibadahnya adalah Masjid, dan hari besarnya adalah Hari Raya Idul Fitri,Hari Raya Idul Adha, Tahun Baru Hijrah, Isra' Mi'raj, dan lain-lain.

2. Kristen Protestan
Kitab suci Kristen Protestan adalah Alkitab, tempat ibadahnya adalah Gereja, dan hari besarnya adalah Hari Natal, Hari Jumat Agung, Hari Paskah, Kenaikan Isa Almasih.

3. Katolik
Kitab suci Katolik adalah Alkitab, tempat ibadahnya adalah Gereja, dan hari besarnya adalah Hari Natal, Hari Jumat Agung, Hari Paskah, Kenaikan Isa Almasih.

4. Hindu
Kitab suci Hindu adalah Weda, tempat ibadahnya adalah Pura, dan hari besarnya adalah Hari Nyepi, Hari Saraswati, Hari Pagerwesi.

5. Budha
Kitab suci Budha adalah Tri Pitaka, tempat ibadahnya adalah Vihara, dan hari besarnya adalah Hari Waisak, Hari Asadha, Hari Kathina.

6. Kong Hu Cu
Kitab suci Kong Hu Cu adalah Si Shu Wu Ching, tempat ibadahnya adalah Li Tang/Klenteng, dan hari besarnya adalah Tahun Baru Imlek, Cap Go Meh.
    

     Dengan adanya berbagai keberagaman agama yang ada di Indonesia, kerukunan umat beragama merupakan hal yang sangat penting untuk mencapai kesejahteraan hidup di negeri ini. Kebebasan dalam beragama dijamin dalam UUD 1945 pasal 29 yang menyatakan bahwa Negara berdasa atas Ketuhanan Yang Maha Esa dan Negara Menjamin Kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya. Walaupun mayoritas penduduk Indonesia memeluk agama islam. Namum perbedaan ini tidak menjadikan alasan untuk berpecah belah, kita harus saling menjaga kerukunan antar umat beragama di Indonesia agar Negara ini tetap menjadi satu kesatuan yang utuh. Dengan adanya toleransi antar umat beragama dengan begitu sikap manusia sebagai umat beragama dan mempunyai keyakinan, untuk saling menghormati dan menghargai orang yang beragama lain. Contoh dari toleransi keberagaman agama yaitu tidak saling menghina agama yang diyakini oleh orang lain dan menghormati agama yang di yakini orang lain.
     Adapun kejadian yang kerap kali terjadi pada saat ini, tentang toleransi beragama yaitu seperti halnya masyarakat tidak dapat memaksakan ajaran dan kepercayaan agama yang dianut oleh masyarakat tersebut kepada masyarakat lain yang mempunyai keyakinan berbeda. sebab setiap orang pasti memiliki keyakinan masing-masing yang pastinya selalu percaya bahwa apa yang mereka yakini adalah keyakinan paling benar diantara keyakinan lainnya. Sesuai dengan hak tiap-tiap manusia atau hak bebas untuk memilih, termasuk dalam kepercayaan agama. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa ketidak rukunan antara umat beragama akan menghasilkan berbagai ketidak harmonisan dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Kerap kali terjadinya salah pengertian, beda persepsi dan lain sebagainya yang kemudian berujung menjadi konfik antar umat beragama yang memiliki keyakinannya masing-masing. Ada beberapa konflik agama Yang pernah ada di Indonesia:
1. Konflik antar umat beragama di Aceh
     Di tahun 2015, kerusuhan antara umat muslim dan nasrani sempat terjadi di Aceh.
Karena umat Islam menginginkan pemerintah untuk membongkar beberapa gereja Kristen di Aceh. Umat Nasrani pun tidak terima dengan apa yang dilakukan umat Islam, dan adanya perlawanan. Sehingga menyebabkan adanya beberapa korban dari kedua pihak.
2. Konflik Poso
     Berbeda dengan perselisihan agama di Aceh, konflik di Poso pada tahun 2000 tidak berhasil dibendung.Permasalahan antara dua agama ini terjadi selama bertahun-tahun.
Perselisihan politik itu awalnya terjadi karena masalah agama.Pada tahun 1990-an, Poso dipenuhi oleh penduduk beragama Islam, namun seiring berjalannya tahun, banyak orang luar yang datang ke Poso sehingga agama Kristen menjadi dominan.
Kurangnya peran pemerintah membuat konflik ini berlangsung selama puluhan tahun dengan jumlah korban jiwa sangat tinggi.
Perselisihan agama ini berakhir di tahun 2001 setelah adanya mediasi oleh mantan Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla.
3. Konflik di tanjung balai
 Pada Sabtu, 20 Juli 2016, 11 wihara dan 2 yayasan dirusak oleh warga mengamuk diTanjung Balai, Sumatra Utara.Beberapa bangunan disamping tempat beribadah umat Buddha tersebut hangus terbakar, termasuk delapan mobil dan beberapa motor yang terparkir di depannya.Menurut catatan pemerintah, jumlah kerugian mencapai lebih dari Rp3 milyar rupiah. Kerusuhan ini disulut oleh konflik agama antara umat Islam dan Buddha. Kabarnya, sebagian warga Tanjungbadai merasa tersinggung setelah mendengar pemeluk agama Buddha berdarah Tionghoa protes akan kerasnya suara adzan dari sebuah masjid lokal. Belum lagi rumor seorang wanita yang melempari masjid dengan batu dan mengusir imam di dalamnya menyebar secara cepat. Tidak ada tindakan hukum yang ditempuh kedua belah pihak. Sampai sekarang, ke-11 wihara tersebut selalu dijaga polisi setiap jam beribadah.
4. Konflik Sampang
     Konflik antar agama berikutnya terjadi antara pengikut Ahlus Sunnah Wal Jamaah dan penganut Islam Syiah.
Perselisihan keyakinan tersebut menelan korban. Dua orang warga Syi'ah tewas sementara enam lainnya mengalami luka berat dan harus dirawat di rumah sakit setempat. Konflik Sampang berawal di tahun 2004, dan berpuncak pada pembakaran rumah Ketua Ikatan Jamaah Ahl Al-Bait, atau yang dikenal sebagai IJABI.
5. Konflik Papua
     Baru kemarin rasanya media massa dipenuhi oleh berita konflik antar agama di Papua. Dari kabar yang beredar, konflik tersebut dimulai dengan tuntutan Persekutuan Gereja-gereja di Kabupaten Jayapura (PGGJ) untuk membongkar menara Masjid Al-Aqsha Sentani. Alasan dibalik tuntutan PGGJ adalah menara Masjid Al-Aqsha Sentani yang dibangun terlalu tinggi dari bangunan-bangunan lain di sekitarnya. sehingga dikhawatirkan menghalangi pemandangan dan membuat gereja disampingnya tampak terhempit.
Menanggapi tuntutan masyarakat Papua, Kementerian Agama ikut angkat bicara dan turun tangan.Dikutip dari detik.com, Menag menyatakan, "Selesaikan dengan musyawarah. Kami mendukung penuh langkah-langkah pemuka agama, tokoh masyarakat, dan Pemda yang akan melakukan musyawarah antar mereka." Ia juga menghimbau Kakanwil dan Kakankemenag untuk terus proaktif dalam memantau kasus pembangunan menara dan penuntutan PGGJ di tahun 2018 tersebut.
    Oleh karena itu, perlu orang-orang yang beriman dengan taat, namun berwawasan terbuka, toleran, rukun dengan mereka yang berbeda agama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun