Akra Maratsya Eka Lawuna, Olliviyani Eka Dewanty, Sri Rahayu R. Mantongi
SB Kubu Gajah merupakan salah satu sanggar bimbingan yang berada di Wilayah Semenanjung Kuala Lumpur dan Malaysia. Lebih tepatnya di Lot 1905, Kubu Gajah 5, Sungai Buloh, Selangor, Malaysia. Sanggar Bimbingan Kubu Gajah merupakan sanggar yang baru berdiri kurang lebih sekitar 2 bulan, dan di kelola oleh Ibu Ida Mokhtar. Sampai saat ini memiliki murid sekitar 17 orang. Adapun mereka menempati kelas calistung atau kelas seleksi, kelas 4, dan kelas 5.
Seiring berjalannya waktu, mungkin kurang lebih selama 10 hari kita bertiga disini. Kita dapat menilai bahwa anak-anak SB Kubu Gajah kurangnya pengetahuan akan hal pentingnya berpendidikan. Sebab, mereka itu anak Indonesia akan tetapi yang tinggal di Malaysia dan belum memiliki kewarganegaraan yang jelas. Karena, itulah mereka tidak bisa sekolah dengan bebas. Sebagai jembatan pengetahuan pendidikan, mereka dapat bersekolah di SB-SB yang ada di Wilayah Semenanjung Kuala Lumpur dan Penang yang telah memiliki izin dari KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) dan SIKL (Sekolah Indonesia Kuala Lumpur). Adapun sebab yang lainnya adalah faktor dari keluarga, banyak dari anak-anak SB Kubu Gajah yang orang tuanya meninggal, bahkan ada juga yang broken home. Mungkin itulah mereka merasa tertekan dan bingung akan arah pendidikan.
Keberadaannya kita di sini, yang datang jauh-jauh dari Indonesia yang penuh excited, dan sudah mempersiapkan segalanya yang akan dilaksanakan di SB Kubu Gajah atau bisa disebut proker (program kerja). Niat awal kita datang ini adalah untuk mengabdi, berdakwah, dan mengenalkan negara Indonesia terhadap masyarakat Indonesia yang tinggal di Malaysia. Lebih spesifiknya membantu adik-adik SB Kubu Gajah yang masih sangat membutuhkan pendidikan. Adanya kita di sini semoga anak-anak SB Kubu Gajah semakin maju pengetahuannya tentang pendidikan.
Sejak lahir tanpa kita sadari, kita telah sangat banyak menerima ilmu dari para orang tua kita. Orang tua merupakan yang pertama mengenalkan kepada kita tentang pendidikan, dari pendidikan yang sederhana hingga yang paling besar.  . Seiring berjalannya waktu pun, pengertian pendidikan semakin luas.  Kita tidak hanya mengenal pendidikan di lingkungan keluarga namun juga di lingkungan masyarakat dan lingkungan negara. Pendidikan merupakan hal terbesar yang tidak bisa di pisahkan dengan manusia. Pendidikan  memegang beberapa unsur yang penting seperti pembentukan akhlak, pola pikir agar sesuai dengan norma-norma yang ada. Menurut Frederick J.Mc Donald dan M.J. Langeveld, pendidikan adalah suatu proses untuk mengubah kebiasaan (behavior). Adapun menurut John Dewey, pendidikan juga salah satu proses untuk pembaharuan pengalaman.  Hal ini mungkin akan terjadi pada golongan orang muda dan orang tua. Proses ini melibatkan pengawasan dan perkembangan dari orang yang belum dewasa dan kelompok tempat dia hidup.
Pendidikan adalah suatu modal yang sangat penting dalam hidup manusia apalagi untuk generasi bangsa harus dengan pendidikan yang cukup, wawasan dan pengetahuan yang luas. Mampu menyiapkan generasi muda yang sangat berkualitas yang tentunya akan membangun bangsa yang lebih baik dan benar. Pendidikan, wawasan, pengetahuan itu lah modal utama yang sangat kita butuh kan. Hal tersebut bisa kita dapat dalam bangku pendidikan. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Daoed Joesoef tentang pentingnya pendidikan : "Pendidikan merupakan bentuk segala bidang dalam penghidupan, dalam memilih dan membina hidup yang lebih baik, yang sesuai dengan martabat manusia". Dari pernyataan tersebut dapat kita simpulkan bahwa pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan tidak bisa jauh atau lepas dari manusia.
Pendidikan adalah usaha dasar yang terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya. Keahlian atau kecerdasan akan sangat berpengearuh dalam kehidupan bangsa, baik sekarang maupun masa yang akan datang. Pendidikan merupakan hak setiap warga negara, namun masih ada beberapa mereka yang belum mendapatkan hak tersebut. Seperti anak-anak SB Kubu Gajah.
Adapun beberapa pengertian pendidikan tersebut. Maka muncullah sebuah ide pada masyarakat Indonesia yang tinggal di Malaysia, untuk membentuk sebuah jembatan-jembatan ilmu bagi anak-anak Indonesia. Begitu hebatnya mereka dengan segala keterbatasannya. Ruang kelas yang sederhana, buku-buku sekolah yang belum tersedia, memakai pakaian yang seadanya. Bahkan gurunya ada yang sebagai ibu rumah tangga yang tidak berpendidikan tinggi seperti mempunyai gelar. Tetapi, kita bertiga begitu kagumnya dengan para pendiri SB yang sangat antusias dan totalitas untuk membangun jembatan-jembatan tersebut.
Beberapa hal yang sudah kita laksanakan di sini, rapat tentang perancangan program kerja kita bertiga bersama pengelola, pengajaran lagu-lagu Indonesia, dan mengajar anak-anak SB Kubu Gajah dari pukul 8 hingga pukul 5 waktu Malaysia.Â
Adapun hal yang kita ajaarkan adalah mata pelajaran bahasa Indonesia (menghafal abjad, menghafal huruf, latihan membaca 2 sampai 3 suku kata), mata pelajaran matematika (penambahan, pengurangan, dan perkalian), mata pelajaran agama islam (hafalan huruf hijaiyah, gerakan sholat, bacaan sholat, do'a sehari-hari, nama-nama nabi, rukun iman, rukun islam, gerakan wudhu, do'a wudhu), bahasa Inggris (menghafal abjad, menghafal angka-angka, menghafal macam-macam warna, penambahan  vocabulary), mata pelajaran IPA (kerangka manusia), mata pelajaran IPS (peta), mata pelajaran kewarganegaraan (Indonesia merdeka), mata pelajaran keterampilan (menempel, membuat kerajinan).Â