1. Pakaian Bayi
Siapkan yang penting dan urgent ada dan harus langsung digunakan saat bayi lahir. Contohnya: pakaian bayi (baju, celana, kaos kaki, kaos tangan, topi, selimut bayi atau sarung, perlak, popok, kain bedongan). Jumlahnya disesuaikan dengan berapa lama waktu menginap di RS, biasanya 2-3 hari). Perlu diperhatikan: Ingatlah untuk mencuci dan menyetrika semua pakaian bayi sebelum digunakan, demi membunuh kuman atau zat bekas pabrik yang mungkin melekat pada material kain dan untuk menghindari alergi pada kulit bayi yang masih sensitif.
2. Perlengkapan Mandi dan Perawatan Bayi
Untuk perlengkapan mandi, yang paling penting harus ada adalah sabun, shampoo, dan bedak bayi, karena biasanya tingkat sensitivitas kulit bayi yang baru lahir masih agak rentan terhadap alergi. Siapkan juga minyak telon, baby oil, kapas, tissue kering dan tissue basah. Oh iya.. Jangan lupa siapkan handuk khusus bayi yaa..
3. Pakaian Khusus Menyusui
Untuk memudahkan proses menyusui perdana anda, penting sekali untuk menyiapkan pakaian (outer dan underwear/bra) khusus menyusui. Baju ini biasanya memiliki semacam kain pelapis yang bisa dibuka dan ditutup saat akan dan setelah menyusui. Ini penting demi kenyamanan anda memberi asupan ASI bagi bayi. Tingkatan rasa rileks saat menyusui sangat berpengaruh terhadap produksi ASI. Saat ini, pakaian menyusui sudah tersedia dengan beragam model yang cukup fashionable. Namun, ada baiknya kita memilih model yang benar-benar nyaman. Siapkan juga satu set pakaian untuk dipakai saat pulang dari RS menuju rumah.
4. Perlengkapan Pribadi Ibu
Setelah melalui proses melahirkan yang benar-benar menguras energi dan menghasilkan keringat yang lebih banyak dari biasanya, ibu tentu perlu membersihkan diri dengan mandi. Siapkan sabun, shampoo, facial wash, sikat gigi, pasta gigi, sisir, jepitan dan kunciran rambut, parfum, deodoran, pelembab wajah, pembalut khusus bersalin, gurita atau stagen, peralatan daily make-up yang simple saja (tak perlu sampai menyiapkan maskara, eye liner, atau bulu mata palsu, yaa..), dan jangan lupa handuk dan sandal.
5. Makanan, cemilan, dan minuman manis
Saat melahirkan dulu, tiba-tiba saya terserang rasa mual yang mirip dengan yang saya alami saat ngidam di trimester pertama dan kedua kehamilan. Ini tentunya menyulitkan saya menelan makanan berat seperti nasi dan lauk yang berbau menyengat. Oleh dokter, saya disarankan untuk banyak mengkonsumsi minuman manis seperti teh manis yang segar, mengingat kandungan gula di dalamnya yang penting sebagai sumber tenaga saat akan berkuat. Saya juga mengkonsumsi telur setengah matang yang dipercaya dapat menambah energi. Sangat disarankan untuk menghindari makanan atau minuman yang bersifat asam karena dapat memancing asam lambung yang memicu mual.
6. Pulsa
Berdasarkan pengalaman saya saat itu bersalin tanpa didampingi suami, handphone menjadi satu-satunya alat yang bisa diandalkan untuk berkomunikasi jarak jauh. Olehnya itu, pastikan nominal pulsa anda mencukupi agar bisa tetap berkomunikasi dengan orang-orang terdekat saat diperlukan. Jangan sepelekan ini yaa..
7. Surat-surat, kartu-kartu, dan dokumen penting yang menunjang registrasi di Rumah Sakit
Jangan lupa bawa KTP atau kartu identitas lain, kartu keanggotaan jaminan sosial atau asuransi, dan lain-lain.
8. Uang secukupnya dan kartu ATM
Ada saatnya kita ingin membeli sesuatu yang perlu ada sebelum atau setelah melahirkan, seperti obat-obatan, susu, dan keperluan lainnya. Selalu ingat untuk membawa uang dan kartu ATM, simpan di tempat yang mudah dijangkau, dan jangan bercampur dengan barang lain.
9. Kamera/ Handy Cam
Momen-momen kelahiran sang buah hati tercinta adalah sesuatu yang tak bisa terulang. Abadikan dengan merekamnya dalam foto atau video yang bisa menjadi kenangan yang sangat berarti di kemudian hari. Ooh iya.. Pastikan memorinya cukup besar untuk menyimpan file-file rekaman tersebut.
NB:
- Sebisa mungkin, hafal tata letak barang-barang yang anda bawa. Tata sebaik dan serapi mungkin agar mudah diambil.
- Pisahkan barang-barang anda dan bayi dalam dua tas berbeda.
-Â Libatkan suami atau orang terdekat (ibu atau saudara) saat memasukkan barang-barang ini di tas atau koper, agar saat anda berkonsentrasi pada proses persalinan, mereka bisa membantu anda mengambilkan tanpa perlu kebingungan mengobrak-abrik isi tas terlebih dahulu.
Â