Mohon tunggu...
Nur Afni Triandini
Nur Afni Triandini Mohon Tunggu... -

Instagram: @ohandini Man Jadda Wa Jada :')

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Nasi Goreng: Kuliner Nusantara Lintas Kelas Sosial

14 Juni 2012   13:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:59 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nasi goreng memang populer di kalangan masyarakat nusantara. Dari ujung Sabang sampai Merauke di Indonesia nama nasi goreng tak asing lagi ditelinga masyarakat. Orang Indonesia sudah tahu bentuk, rasa, dan jenis makanan yang disebut nasi goreng. Masyarakat dari berbagai daerah mungkin bingung dengan makan daerah lain, tapi nasi goreng tak ada yang tak tahu artinya pasti semua tahu menu sajian nasi goreng.

Masakan ini mungkin menu yang pasti ada di beberapa restaurant, atau rumah makan. Orang pun bingung dengan sekian banyak menu makanan yang disajikan rumah makan. Sehingga mungkin pilihan tepatnya yang tak jauh beda rasanya yaitu nasi goreng. Itu sebuah pilihan yang rasional. Sebagian besar orang Indonesia pada umumnya, sudah terbiasa makan nasi goreng sebelum berangkat sekolah. Karena merupakan masakan yang praktis, dan ekonomis. Mudahnya, adanya nasi yang cukup serta campuran bumbu yang tak sulit dicari masyarakat. Praktisnya, sekarang ada bumbu siap saji di warung terdekat masakpun mudah dan cepat.

Tak bisa disangkal, bahwa menu makanan nasi goreng ini merupakan masakan urutan nomor pertama jenis makanan Indonesia yang paling populer. Berbeda dengan masakan lainnya (banyak masakan yang menasional) seperti soto, empek-empek atau gudeg. Nasi goreng ini sifatnya fleksibel, karena jenis masakan mudah yang intim dengan kehidupan sehari-hari, di dapur ibu rumah tangga, maupun di ruang publik dari ujung terminal sampai sudut restoran mewah sekaligus.

Dilihat dari luar proses memasak nasi goreng, sebagai jenis makanan yang mungkin ia merupakan jenis makanan dengan kehidupan demokratis dan karakter nasional Indonesia. Dari meja maka di sudut kampung-kampung sampai ke meja makan istana kepresidenan atau kesultanan, dari sifatnya cuma pengisi sarapan sampai sifatnya formal ke acara pesta, nasi goreng tetap menjadi pilihan menu yang layak saja. Di sini kita bisa membandingkan nasi goreng denag steak , pastry atau lamb Inggris yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kebudayaan makan nasional mereka.

Kuliner Nasional Indonesia

Nasi goreng ini tidak seperti teman-temannya gudeg, rendang, sop atau gulai yang bukan menu sehari-hari , dan terkadang ibu rumah tangga tak mungkin menyajikannya, dari anak kos juga mungkin lebih praktis membeli atau memasak nasi goreng yang lebih praktis serta ekonomis. Nasi goreng tetap bisa memberikan rasa kenyang bagi pesiapa saja , terlepas latar belakang sosial mereka. Perbedaan tidak lebih dari sekedar rasa dan aneka tambahan yang apabila tidak disediakan tidak mengurangi sosoknya sebagai nasi goreng. Jadi, nasi goreng itu sebuah bentuk masakan lintas-kelas dan juga melintasi batas publik-privat.nasi goreng bisa dimasak di rumah saat pagi, malam di kedai pinggir jalan mungkin sampai ke restoran termahal.

Masakan yang patut dibanggakan karena banyak berbagai versi jenis masakan nasi goreng dari berbagai daerah, misalnya nasi goreng Sumatera, nasi goreng Jawa, nasi goreng Banjar dan lainnya, namun intinya tetap saja nasi goreng. Adapula nasi goreng berbagai rasa serta campuran misalnya nasi goreng rempela, nasi goreng pete, ayam, telor, bakso dan lainnya, tetap saja itu nasi goreng.Pada era Orde Baru-ambisi swasembada beras pada akhirnya menjadi makanan pokok di wilayah Inonesia Timur dan nasi goreng mulai berkembang. Masyarakat akan mengatakan kepada orang asing bahwa makanan khas Indonesia yaitu nasi goreng, setelah majunya jaman baru mengenalkan masakan daerah lain.

Nasi goreng juga tak diklaim untuk salah satu makanan khas dengan asal-usul daerah atau etnis manapun, sifatnya nasional mendahului konteks kedaerahan dari setiap suku bangsa di Indonesia.

Tanpa dibicarakan lagi, nasi goreng memang memiliki berbagai versi diantaranya nasi goreng yang berada di pinggiran pulau, pastilah memakai ikan asin untuk tambahannya. Bisa juga nasi goreng di Jawa memakai kunyit dan asem, terasa asam dan nasi terlihat kuning. Hal ini hanya untuk meningkatkan cita rasa dari nasi goreng tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun