Mohon tunggu...
Nur Afni Triandini
Nur Afni Triandini Mohon Tunggu... -

Instagram: @ohandini Man Jadda Wa Jada :')

Selanjutnya

Tutup

Politik

Komunikasi Politik: Studi Kasus Kebijakan Investasi Asing oleh Pemerintah Daerah di Kabupaten Purbalingga 2012

14 Juni 2012   18:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:59 1995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Purbalingga, termasuk kota yang kecil tapi berdaya saing besar untuk investasi. Meskipun bukan kota metropolitan tapi memberikan kenyamanan dari budaya lokal itu sendiri. Sehingga masyarakat betah dengan keadaan nyaman dan kesederhanaan kota ini, masyarakat merasa sudah terpenuhi kebutuhan hidup.

Investasi di Kota Perwira sepertinya pada tahun 2012 semakin melejit. Sebagai tandanya, pada triwulan pertama, paling tidak sudah ada lima perusahaan besar menancapkan kakinya di Purbalingga. Kota Perwira ini semakin dilirik karena nilai investasinya yang tinggi target hingga Rp 450 miliar. Di tahun lalu ada sebanyak 668 perusahaan swasta yang menanamkan modal di kota tersebut. Tak rugi tapi malah menguntungkan bagi pemerintah daerah Purbalingga. Berbagai upaya seperti meningkatkan kualitas pro investasi dengan semakin mempermudah bagi para perusahaan yang akan menanamkan modalnya.

Komunikasi Politik Berjalan

Seperti yang saya ketahui, sebuah komunikasi politik merupakan aspek penting dalam pencitraan seorang pemimpin. Komunikasi politik yang dipraktekan seorang pemimpin akan mempengaruhi citranya dimata masyarakat. Ini komunikasi politik yang digunakan pemerintah daerah untuk mendapatkan apresiasi positif dari masyarakat lokal, ataupun luar. Toh, lapngan kerja memberikan hal positif di tanah ini, tak hanya itu si penanam modal juga memanfaatkan SDM lokal untuk bekerja sesuai umurnya.

Komunikasi politik pemerintah ini sangat berpengaruh mendapatkan perhatian dari kalangan masyarakat, citra yang baik dimata publik. Dari menolak pembuatan mall serta tolak pembuatan hotel mewah di Purbalingga, dikarenakan banyak pro-kontra. Gigit jarilah para investor yang ditolak. Namun menurut bupati karena tidak ingin menghilangkan sisi lokal dari Kota Perwira ini. Lebih mementingkan kelokalan daerah ketimbang high class. Itu yang membuat ketidak cocokan pemerintah daerah.

Pemerintah menginginkan UKM masyarakat lokal yang maju dan memperoleh kearifan lokal di Purbalingga, ini yang sebenarnya. Memang betul seperti itu, kita boleh modern tapi kehidupan dan budaya lokal jangan kesderhanaan yang ada. Pemerintah daerah di Purbalingga sekarang sedang merasakan hasilnya untuk masyarakat lokal maupun luar. Tak dipungkiri UKM di kota ini berjalan lancar serta adanya pembiayaan juga cukup terjangkau.

Komunikasi yang dibangun pemerintah Kabupaten Purbalingga sudah tepat, mereka memberikan sebuah kebijakan yang pro rakyat dengan mendatangkan para investor yang nantinya membuka lapangan pekerjaan yang baru. Kenapa saya katakan kebijakan pro rakyat karena respon dari masyarakat juga luar biasa mendukung, mereka beranggapan bila lapangan kerja sudah ada maka kesejahteraan mereka pun akan lebih baik. Dalam kasus ini pemerintahan Kabupaten Purbalingga memposisikan sebagai kawan rakyat kecil dan menjaga kearifan lokal, dengan menentang segala kebijakan yang tidak disukai rakyat seperti pembangunan mall, dan hotel mewah. Tentu saja dalam analisis komunikasi politik ini sangat bagus dalam menciptakan citra positif di masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun