Mohon tunggu...
Ista Agla Fidran
Ista Agla Fidran Mohon Tunggu... Engineer -

Good man for a good woman.. Good carryage for a good life

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Suka Duka Menjadi Pegawai PLN

30 September 2016   19:27 Diperbarui: 8 November 2016   17:45 8022
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Pusdikajen Uncensored| Dok pri

Nama : I.K. Agla Fidran

NIP    : 9115837ZY

Assalamu alaikum Warrahmatullahi wabarakatuh

Selamat Pagi..

Omswasiastu..

Apa kabar semua?.. Semoga selalu diberkati, Pagi ini bersama kopi yang hampir dingin saya bergairah untuk berbagi cerita mengenai suka duka selama saya bekerja sebagai abdi bangsa.. sebelumnya saya ingin berbagi pengalaman sebelum saya diterima sebagai karyawan di BUMN favorit saya ini. dimulai ketika saya lulus kuliah.. Saya memilih sekolah tinggi berbasis teknik yang sudah bermerk "lambang zoro dibalik 90 derajat" sebagai batu loncatan saya untuk bertahan di masa depan.. hhaaha yaah bisa dibilang posisi sekarang ini sudah saya impikan sejak dibangku kuliah. Walaupun termasuk baru sebagai karyawan, saya sudah familiar dengan kabar-kabar dan berita seputar bisnis listrik di Indonesia karena memang dosen-dosen disana kebanyakan para veteran di PLN. Cerita-cerita mereka menjadi inspirasi saya untuk turut bersumbangsih menerangi negeri.

2013 saya lulus dan mengemban ilmu serta motivasi dari para ahli ketenaga listrikan di Kampus tercinta, saya merasa berkewajiban untuk meneruskan mimpi mereka, maka dari itu, saya betul-betul terobsesi untuk lulus rekrutmen pegawai PLN. Namun ternyata tidak mudah, berbagai tes harus saya lewati, seleksi yang dilakukan HRD pusat sangat ketat, mereka memang ditugaskan untuk menyeleksi tunas-tunas yang berdaya saing tinggi dan berintegritas, hanya mereka yang terpilih yang diperbolehkan berunjuk gigi di Perusahaan kelas dunia ini. Maka dari itu, jangan sekali-kali meremehkan kerja kami ya teman-teman. haha sombong dikit boleh lah yaaa hehehe.

Tes pertama yang saya ikuti yaitu rekrutmen angkatan 37 di Kampus UI Depok, ternyata persiapan saya belum matang. saya gugur di tes akademis b.inggris. Pede saja saya yakin dengan jawaban saya di tes akademis karena memang betul-betul searah dengan jurusan kuliah saya. Akhirnya saya memvonis kemampuan B.inggris saya sebagai terdakwa ( daripada saya menyalahkan orang lain toh?). Sebagai hukuman untuk diri sendiri, saya pergi mengasingkan diri dari ibu kota menuju ke kampung inggris, Pare Kediri tepatnya, haha enak benar ya hukumannya. setelah 3 bulan berjibaku dengan bahasa inggris,saya merasa siap untuk ikut tes lagi. Namun ternyata saya melewatkan rekrutmen angkatan 40, betul-betul khilaf kok bisa-bisanya. Sembari menungu rekrutmen selanjutnya saya mengambil free lance di Kompas Gramedia. hehhe ternyata, kita pernah satu kantor loh bang admin., waktu itu saya menjadi surveyor cuma satu bulan. mungkin abang-mbak udah lupa. Dan akhirnya rekrutmen ke 41 dibuka, saya mendaftar di Polines Semarang, memang agak jauh, tapi kalau masalah usaha saya selalu totalitas.

Di semarang, keseluruhan tes berjalanan mulus, hingga sampai pada tes wawancara. Karena terlalu mengebu-gebu dan juga tes yang berjalan lancar, ada kesombongan yang tumbuh dihati saya, dan mungkin tanpa disadari itu terbaca oleh pewawancara yang salah satu nya adalah psikolog. saya gagal. Kecewa berat saya rasakan dan itu berlangsung lama, beberapa kali saya tes di perusahaan lain selalu gagal di tes wawancara. kekecewaan sebelumnya ternyata meradang dan mengubah karakter dan tingkah laku saya terutama ketika berbicara. dan sialnya saya terlambat satu tahun untuk menyadari hal ini. Sampai akhirnya seorang sahabat berempati dan memberi saran agar melupakan semua kekesalan sebelumnya. Pelajaran yang sangat berharga untuk saya, bahwa sekecil apa pun pikiran negatif di pikiran, itu akan menghalangi turunnya rezeki yang sudah disiapkan untuk kita. Setahun saya lewati sebagai jobseeker, lagu sarjana muda Iwan Fals bisa membuat saya menangis kala itu. Hanya dukungan keluarga, sahabat dan kekasih serta teman-teman komunitas lebah loncat  yang menguatkan saya dari tindakan negatif. Hingga tiba waktu ku untuk diterima sebagai karyawan PLN di angkatan 43 di Bandung, tulisan nama ku di website itu seperti cahaya surga yang memaksa saya bersujud sukur. Alhamdulillah.

Sekarang mari lanjut ke "suka duka di Pusdikajen".. itulah lagu yang 2 minggu rutin kita nyanyikan di Pusdikajen Lembang. Kebersamaan dan integritas betul-betul diajarkan langsung dari para Gumil dan Komandan TNI. Tantangan fisik dan mental dari mereka memberikan cita rasa orisinil sebagai pejuang bangsa. tanpa gadget, fashion, dan selfie khas kekinian haha namun kita merasa bahagia. Training dan OJT juga di bekalkan kepada para kader PLN. walaupun tidak semua ilmu yang didapat teraplikasi di pekerjaan saat ini. (yang namanya ilmu pasti bermanfaat guud belum saatnya aja). Siap !!! hari yang di tunggu pun tiba.. Judgementday, Yaumul Hisab, atau apalah yang bisa menggambarkan hari ini, "Penempatan". hal ini akan menentukan nasib kami 20 tahun ke depan.. hal ini akan menentukan nasib kami 20 tahun ke depan..sekali aja cuy nulisnya.., (biar kayak telenovela bro), Sekali lagi Alhamdulillah, Saya dihadiahi" penempatan yang cukup spesial untuk saya dan jobdesc yang betul-betul hobi saya dari kecil.

Saya diberi mandat untuk memajukan divisi Pemeliharaan di PLN. Sebagai balas budi dan syukur atas nikmat yang bertubi-tubi saya rasakan, saya berjanji untuk loyal kepada divisi ini. Apapun kebijakan dari manajemen sini dan tugas yang dipercayakan tidak akan saya sia-siakan. Mei 2015, pertama kalinya saya menginjakkan kaki di kantor tempat mengais rejeki sampai saat ini. Kesan pertama yang berkesan, saya disambut baik oleh warga kantor. Mereka dengan sukarela memberi arahan dan mengajari berbagai hal seputar divisi pemeliharaan ini. Saya pun tertarik dengan visi misi divisi ini. Reverse Engineering, kata yang agak langka tapi menarik untuk didalami. Teringat akan niat saya untuk mengangkat derajat workshop-workshop lokal tempat saya menimbah ilmu yang pernah saya kunjungi ketika kuliah. Betul-betul sejalan dengan misi Divisi ini, mungkin untuk itulah saya ditempatkan disini. Keseharian saya habiskan untuk belajar, banyak sekali ilmu menarik yang dihidangkan, 3D scanning, designing, Metalurgi, Manufactur dan simulasi.. slurrp siap disantap. Saya dipertemukan dengan MBid saat itu yang saya rasa agak nyentrik, yang langsung memarahi saya karena tidak bisa Autocad. Dan beliau juga lah yang menunjuk langsung saya sebagai PIC sebuah proyek yang agak berat, di rapat yang pertama kali saya hadiri sebagai karyawan PLN, Gokil Abis. "Perbaikan Critical Area pada sebuah PLTGU di Jakarta" kira-kira begitu misinya. Panas dingin terasa setiap kali saya disuruh memimpin rapat, karena yang menghadiri rapat itu sebagian besar petinggi dan senior yang jam terbang nya tinggi. Saya yakin sebagian dari mereka menahan tawa melihat gelagat saya saat itu. Kesan pertama yang memorable. Namun positif nya saya langsung dikenal oleh para senior, ini semua berkat MBid nyentrik ini ahahah. Selepas hari itu saya sering diajak rapat keluar kota oleh MBid nyentrik ini dan setiap kali berbincang-bincang saya menyadari mimpi tulus nya kepada Indonesia. Beliau ingin Memajukan Workshop-workshop lokal yang saat ini seperti tidak diperhatikan dan kalah bersaing dengan workshop asing. Cita-cita yang sama dengan yang saya miliki. Kesempatan mengenal orang seperti ini sangat langka karena beliau dikenal sebagai karakter yang sangat tegas, dan berbicara apa adanya setiap kali menghadiri rapat. Kadang beliau tidak disukai karena sikap tegas nya itu. Dibalik sikap tegas dan terang-terangan nya, ternyata beliau asyik diajak mengobrol berjam-jam, orang yang menarik dan berwawasan luas. Namun ternyata beliau menerima SK pindah tidak lama setelah saya mengenal nya. Semoga bertemu lagi pak Bos.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun