Mohon tunggu...
Ogidzatul Azis Sueb
Ogidzatul Azis Sueb Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Every expert started from a beginner

Selanjutnya

Tutup

Home

Investasi Properti Makin Menggiurkan? Dampak Rencana Penghapusan PPN dan BPHTB

24 Oktober 2024   10:53 Diperbarui: 24 Oktober 2024   11:37 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: freepik.com/freepik

Artikel ini akan membahas rencana penghapusan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) serta dampaknya terhadap investasi properti. Rencana ini, yang diusulkan oleh pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto, dipandang sebagai langkah signifikan untuk merangsang sektor properti di Indonesia, terutama bagi para calon pembeli rumah dan investor properti.

Rencana Penghapusan PPN dan BPHTB

Rencana penghapusan PPN dan BPHTB di sektor properti pertama kali muncul sebagai bagian dari program pemerintah yang dipimpin oleh Prabowo Subianto. Langkah ini bertujuan untuk meringankan beban pajak yang ditanggung oleh masyarakat, terutama kelompok berpenghasilan rendah, yang seringkali kesulitan membeli rumah karena tingginya biaya tambahan selain harga rumah itu sendiri.

Dampak Pada Investasi Properti

  1. Menurunnya Biaya Pembelian
    Penghapusan PPN dan BPHTB diperkirakan akan menurunkan biaya total pembelian properti secara signifikan. Hal ini diharapkan membuat rumah menjadi lebih terjangkau, sehingga meningkatkan permintaan. Secara langsung, investor properti juga akan merasakan dampak positif ini. Biaya pajak yang lebih rendah memungkinkan mereka mendapatkan margin keuntungan yang lebih besar atau meningkatkan daya tarik properti mereka di pasar.
  2. Mendorong Pertumbuhan Pasar Properti
    Dengan biaya tambahan seperti PPN dan BPHTB yang dihilangkan, sektor properti dapat mengalami pertumbuhan yang pesat. Bank Tabungan Negara (BTN) memperkirakan bahwa angsuran dan premi asuransi bisa turun hingga 20 persen jika penghapusan pajak ini diterapkan. Hal ini berarti lebih banyak masyarakat akan mampu membeli rumah, sehingga meningkatkan volume transaksi properti di seluruh tingkatan pasar. Bagi investor, hal ini memberikan peluang untuk mendapatkan keuntungan dari peningkatan nilai properti dan permintaan yang lebih tinggi.
  3. Stimulus bagi Sektor Perumahan
    Program pemerintah untuk membangun 3 juta unit rumah juga diuntungkan dengan adanya penghapusan pajak ini. Langkah ini tidak hanya membantu masyarakat untuk memiliki rumah, tetapi juga merangsang aktivitas ekonomi di daerah pedesaan, di mana sebagian besar pembangunan rumah akan dilakukan. Investor yang terlibat dalam pembangunan perumahan di daerah ini berpotensi mendapatkan manfaat dari pertumbuhan ekonomi lokal dan ketersediaan tenaga kerja yang lebih murah.
  4. Akses Lebih Mudah ke Kredit Pemilikan Rumah (KPR)
    Dengan penghapusan PPN dan BPHTB, bank diharapkan dapat memberikan skema pembiayaan yang lebih ringan bagi masyarakat, termasuk investor properti. Selain itu, tenor KPR yang lebih panjang juga akan membuat cicilan lebih terjangkau. Bagi investor properti, ini menjadi keuntungan besar karena mempermudah pendanaan investasi properti melalui skema pembiayaan yang lebih fleksibel dan biaya awal yang lebih rendah.

Tantangan yang Mungkin Timbul

Meski penghapusan pajak ini memberikan banyak manfaat, ada beberapa tantangan yang mungkin muncul:

  1. Potensi Kelebihan Permintaan
    Jika pajak dihapus tanpa regulasi yang ketat, bisa terjadi lonjakan permintaan yang sangat tinggi sehingga menyebabkan harga properti naik secara signifikan. Kenaikan harga ini bisa membebani calon pembeli rumah dan mengurangi daya tarik investasi properti karena margin keuntungan menjadi lebih rendah.

  2. Dampak Pada Pendapatan Daerah
    BPHTB merupakan salah satu sumber pendapatan bagi pemerintah daerah. Penghapusan pajak ini mungkin akan mengurangi pendapatan daerah dari sektor properti, sehingga perlu dipikirkan cara untuk mengimbangi potensi kehilangan pendapatan ini tanpa menghambat pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan di sekitar proyek-proyek perumahan.

Kesimpulan

Rencana penghapusan PPN dan BPHTB di sektor properti diproyeksikan akan membawa dampak positif bagi pertumbuhan pasar properti dan investasi di Indonesia. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan akses masyarakat untuk memiliki rumah dengan biaya lebih rendah, sementara juga mendorong investor untuk berpartisipasi dalam sektor properti yang semakin berkembang. Namun, tantangan terkait regulasi dan potensi peningkatan harga perlu diantisipasi untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan pasar dan keterjangkauan harga.

Kebijakan ini, meskipun belum final, memiliki potensi besar untuk merevolusi pasar properti di Indonesia dan memberikan dampak jangka panjang yang positif bagi semua pihak yang terlibat dalam industri properti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun