Mohon tunggu...
Ogidzatul Azis Sueb
Ogidzatul Azis Sueb Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Every expert started from a beginner

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Anies-Cak Imin Dapat Nomor Urut 1, Prabowo-Gibran 2, Ganjar-Mahfud 3: Menilik Makna dan Dampaknya

15 November 2023   08:11 Diperbarui: 6 Februari 2024   20:33 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tiga capres dan cawapres foto bersama setelah undian nomor urut, Selasa (14/11/2023). (TANGKAP LAYAR YOUTUBE KPU RI)



Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menggelar pengundian nomor urut calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) peserta Pilpres 2024 pada Selasa (14/11/2023). Hasilnya, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mendapat nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor 3.


Makna dan Dampak Nomor Urut

Secara umum, nomor urut capres dan cawapres memiliki makna dan dampak tersendiri dalam kontestasi pemilihan presiden. Nomor urut 1 umumnya dianggap sebagai nomor unggulan, sehingga pasangan capres dan cawapres yang mendapatkan nomor urut ini berpeluang besar untuk memenangkan pemilu.

Hal ini dapat dilihat dari hasil pemilu-pemilu sebelumnya di Indonesia. Pada Pilpres 2019, pasangan Joko Widodo-Maruf Amin yang mendapatkan nomor urut 1 berhasil memenangkan pemilu dengan perolehan suara 55,50%. Sementara itu, pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang mendapatkan nomor urut 2 hanya memperoleh perolehan suara 44,50%.

Namun, nomor urut 1 tidak selalu menjamin kemenangan. Pada Pilpres 2004, pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla yang mendapatkan nomor urut 2 justru berhasil memenangkan pemilu dengan perolehan suara 60,80%. Sementara itu, pasangan Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi yang mendapatkan nomor urut 1 hanya memperoleh perolehan suara 39,20%.

Terkait makna dan dampak nomor urut capres dan cawapres, Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya, mengatakan bahwa nomor urut 1 memang memiliki keunggulan tersendiri. Namun, hal itu tidak mutlak menentukan kemenangan dalam pemilu.

"Nomor urut 1 memang memiliki keunggulan psikologis, karena dianggap sebagai nomor unggulan. Namun, hal itu tidak mutlak menentukan kemenangan. Masih banyak faktor lain yang juga menentukan kemenangan, seperti visi dan misi, popularitas, dan elektabilitas," kata Yunarto kepada Harian Kompas.

Senada dengan Yunarto, pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada, Arif Budimanta, mengatakan bahwa nomor urut capres dan cawapres tidak terlalu berpengaruh terhadap hasil pemilu.

"Nomor urut capres dan cawapres tidak terlalu berpengaruh terhadap hasil pemilu. Masih banyak faktor lain yang lebih penting, seperti visi dan misi, popularitas, dan elektabilitas," kata Arif kepada Tempo.

Secara umum, nomor urut capres dan cawapres memiliki makna dan dampak tersendiri dalam kontestasi pemilihan presiden. Namun, nomor urut tersebut tidak mutlak menentukan kemenangan. Masih banyak faktor lain yang juga menentukan kemenangan, seperti visi dan misi, popularitas, dan elektabilitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun