sudah sejam yang lalu sms itu terkirim, hp tak kunjung bergetar-berdering pertanda ada balasan..
"sudah biasa", saya membatin
sudah biasa, saya diperlakukan seperti ini. jika sedang apes, besok dan besoknya lagi, tak ada balasan. jika sedikit beruntung, akan dibalas setelah berjam-jam lamanya. jika banyak beruntung, maka ketika nanti bertemu, akan dikatakannya, "maaf, sms kamu tidak sempat saya balas. tenggelam oleh sms-sms penting lainnya, dan akhirnya saya lupa. maaf".
hp saya masih bergeming, diam. saya juga diam, lantas mau apa?? memaki?? marah-marah sama hp?? bisa dikira gila..
sepertinya saya memang gila, tak cukup waras (mungkin) ketika saya memutuskan untuk memilih dia..
hp saya masih bergeming, diam. saya juga diam, berbalik menatap tempat tidur yang rapih, saya bangkit menujunya, menepuk-nepuk bantal, rebahan, lalu memeluk guling.. saya siap bermimpi, menunda sejenak batas waktu sebelum saya benar-benar menjadi gila karena penantian akan sebuah SMS "temui saya, jam segini.. di bla.. bla.. bla.."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H