Mohon tunggu...
Eka Rachman
Eka Rachman Mohon Tunggu... -

perempuan berdarah campuran bugis-melayu, setengah omnivora, maniak drama korea..

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Saya Di-Jatuh Cinta-i Algren

19 Januari 2012   23:51 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:40 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hingga suatu ketika, GALAU tingkat molekuler membuatnya nekat melakukan tindakan yg sedikit KAMSEUPAY.. *gelenggeleng*

Sebuah tindakan yang akhirnya membuat jati dirinya sebagai orang yg me-jatuh cinta-i saya terbongkar suka rela.. :D

Waktu itu, sedang berlangsung pelajaran seni.. *jrengjreng* , ibu guru meminta kami untuk bernyanyi lagu kebangsaan di depan kelas. Dan, ketika si algren kena giliran.. dgn mantap, dia maju ke depan kelas. Seisi kelas tetap gaduh seperti biasa, mirip kumpulan tawon, semua sibuk mengakuisisi lagu kebangsaan (berasa) miliknya, "saya nyanyi ibu kartini", "lagu tanah air beta, punya saya!", "saya yang duluan memilih lagu benderaku!"

Tak ada yg menyadari, bahwa sebentar lagi si Algren akan membombardir seisi kelas dengan manuver lagu pilihannya. Cengiran khas-nya menjadi salam pembuka, selanjutnya diikuti dengan suara cemprengnya.. mengalunlah lagu CANTIK-nya KAHITNA.

Seisi kelas, sontak hening. Yang tadinya kayak sarang tawon, mendadak sepi kayak kuburan.. sedetik.. dua detik.. tiga detik.. pecahlah tawa susul menyusul, bahkan bu guru pun tak ketinggalan. Saat itu, saya sedang tak peduli dengan pergantian atmosfer kelas yg labil (kayak cuaca bogor) karena saya juga sedang galau menentukan lagu yang ingin saya bawakan, saya berada diantara 3 pilihan, "padamu negeri", "halo-halo bandung", atau "gugur bunga". Namun, kegalauan saya terusik ketika si Algren yang lagi heboh nyanyi itu menunjuk-nunjuk ke arah sy setiap tiba pada lirik "cantik.. bukan kuingin mengganggumu, namun rasa hati.. bla.. bla.." (ah, lagu ini terlalu vulgar bagi bocah ingusan kayak saya, hahaha)

Seisi kelas memandangi saya, yang cowok pada tepuk tangan.. yang cewek pada senyum-senyum bodoh dan saya, merah padam!! malu dan marah, nyampur. Dalam hati berniat menghadiahi si algren, satu bogem mentah di pipi kiri, biar imbang dgn lesung pipi sebelah kanan-nya, hahaha. Tapi, niat itu tak pernah terlaksana karena setelah kelas hari itu berakhir, si algren langsung ngacir pulang, entah malu.. entah takut.. silahkan menebak!! :)

Esoknya, saya sudah tak peduli lagi tentang kejadian kemarinnya, dan menikmati bermain, menikmati kanak-kanakku, tak mengerti arti labil apalagi galau.. bahagia sebagaimana seharusnya..

Namun, ada kalanya.. memori lama tak sengaja kembali hadir di ingatan, seperti saat ini.. tak terkecuali memori tentang Algren. Saya di-jatuh cinta-i pertama kali, cinta monyet algren yg tulus. Algren memilih saya, bocah pendek, item, dekil, berambut cepak untuk di-jatuh cinta-i :))

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun