Mohon tunggu...
Ogie Urvil
Ogie Urvil Mohon Tunggu... Wiraswasta - CreativePreneur, Lecturer

Orang biasa yang banyak keponya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Placebo VS Nocebo

6 Desember 2023   16:00 Diperbarui: 6 Desember 2023   16:10 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernah dengar PLACEBO EFFECT ? Umumnya dipakai di dunia pengobatan. Si pasien diberi obat palsu, seperti pil gula misalnya, lantas pasien diberitahu si dokter agar obat-obat ini diminum supaya sembuh. Padahal tidak ada bahan yang 'nyambung' dengan penyakit si pasien di obat itu. Tapi anehnya, metode mengelabui pikiran si pasien ini lumayan sering berhasil.

Lisa Rankin M.D (2013), dalam "Mind Over Medicine: Scientific Proof That You Can Heal Yourself", menyatakan 18-80% dari pengobatan ala metode plasebo effect sejauh ini menunjukkan keberhasilan. Bahkan ada yang sampai bisa menurunkan tekanan darah, menghilangkan kutil, dan menumbuhkan rambut !

Metode penyembuhan dengan 'mind-body power' ini ternyata punya sisi gelap, namanya NOCEBO EFFECT. Dimana keyakinan salah yang ditanamkan pada pikiran, justru bisa membuat seseorang menjadi sakit.

Ada percobaan dengan "double-blinded clinical", jadi si pasien diberi obat placebo, tapi diinfokan juga kalau ada efek sampingnya. Anehnya, 25% dari pasien merasakan efek samping tersebut meskipun yang diberikan hanya pil gula ! Lucunya lagi, Nocebo efek samping ini nggak menimbulkan keluhan yang random / acak dari si pasien. Tapi selalu efek-efek samping yang sudah dikasi tau dokter sebelumnya di saat memberi obat.

Di Jepang pernah dilakukan studi mengenai hal ini. 13 orang siswa ditutup matanya, lantas mereka diberi tahu di lengan kanannya akan dioleskan sejenis tanaman yang bisa menyebabkan gatal. Nggak lama, beneran deh tuh para siswa langsung merasa gatal di lengannya.
Padahal itu hanya olesan plasebo, tanaman yang diusap ke lengan mereka mungkin aja cuman daun singkong dari rumah makan padang sebelah tempat periset pada makan siang. (^_^!)/ Perubahan fisiologis siswa terjadi murni hanya karena keyakinan mereka sendiri.

Percobaan tidak berhenti sampai di situ. Di lengan mereka yang satunya (kiri), dioleskan tanaman racun yang sebenarnya. Namun periset memberitahu bahwa yang dioleskan itu adalah tanaman biasa. Dari 13 siswa, hanya dua yang benar-benar merasa gatal dan merah. Sisanya tidak merasakan apa-apa, dan itu juga murni berkat keyakinan mereka !

Apa yang seseorang yakini secara mendalam ternyata bisa mempengaruhi dirinya secara fisik. Secara sains hal tersebut sudah terbukti. Pengharapan disertai keyakinan kuat membuat otak menciptakan proses kimiawi tertentu, yang persis sama seperti saat otak meladeni hal tersebut di kejadian nyata.

Pernah baca juga di sebuah buku, kalau do'a yang sungguh-sungguh dengan keyakinan mendalam, ternyata juga bisa menunjukkan efek yang sama dengan cara kerja plasebo, dan sering dikaitkan dengan penyembuhan secara misterius. Hmm. kayaknya memang mesti hati-hati nih menyimpan sesuatu di pikiran. Jangan sampai malah "teryakini" hal-hal negatif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun