Mohon tunggu...
Ogie Urvil
Ogie Urvil Mohon Tunggu... Wiraswasta - CreativePreneur, Lecturer

Orang biasa yang banyak keponya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Batasan Keyakinan

18 Oktober 2023   10:13 Diperbarui: 18 Oktober 2023   10:42 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum tahun 1954, pada cabang olahraga lari dunia 1.500 meter, banyak orang meyakini bahwa kemampuan fisik manusia nggak mungkin bisa menembus batasan waktu 4 menit. Rekor dunia lari 1.500 meter waktu tempuhnya selalu mentok diatas 4 menit.

Lantas, di bulan Mei 1954, seorang mahasiswa kedokteran sekaligus atlit yang kurang dikenal Roger Bannister berhasil memecahkan rekor 1.500 meter di bawah 4 menit. Setelah beritanya tersebar, dalam waktu beberapa minggu, pelari Australia John Landy juga berhasil menembus batas 4 menit. Dan dalam kurun waktu 3 tahun setelah itu, ada sekitar 17 pelari berhasil melakukan hal yang sama.

Keyakinan 'batas fisik manusia lari 1.500 meter adalah 4 menit' mampu ditembus banyak orang setelah Roger Bannister berhasil mematahkan keyakinan bersama tersebut. Pencapaian Bannister berhasil mempengaruhi keyakinan banyak pelari lain.

Ada juga kisah si George Dantzig, mahasiswa S2 matematika di University of California, Berkeley. Suatu ketika Dantzig terlambat masuk kelas. Saat tiba di kelas, kelasnya udah bubar, dosen dan teman-temannya udah pada pulang. Yang tersisa hanya dua buah soal matematika di papan tulis. Berpikir kalau itu adalah tugas yang harus dikerjakan di rumah, ia pun segera mencatat kedua soal tersebut.

Selama beberapa hari ia pusing mengerjakan soal-soal tersebut. Bahkan menurutnya, dua soal ini adalah soal matematika tersulit yang pernah ia temui sejauh ini. Tapi karena ini PR dari dosennya, ia yakin kedua soal ini bisa diselesaikannya. Nggak mungkin lah dosen memberikan tugas yang nggak bisa diselesaikan oleh mahasiswanya. Begitu pikirnya.

Saat Dantzig menemui dosennya untuk mengumpulkan tugas tersebut, si dosen pun kaget bukan kepalang. Kenapa ?? Ternyata kedua soal di papan tulis yang akhirnya berhasil dia selesaikan itu bukanlah PR dari si dosen. Tapi itu adalah dua masalah matematika terkenal yang belum pernah berhasil diselesaikan oleh siapapun sampai saat itu !!

Keyakinan kuat tidak hanya berdampak ke 'dalam', tapi juga bisa berdampak keluar diri. Ini lah alasan kenapa mereka yang optimis lebih mudah untuk berhasil. Karena selalu menanamkan keyakinan positif, kemudian bisa berdampak pada realitas eksternal.

Bisa dibayangkan jika Dantzig dari awal tahu bahwa dua soal itu adalah soal yang "tidak terkalahkan", bisa jadi keyakinan banyak orang akan mempengaruhi dia, dan sejarah pun akan bercerita lain. Realitas internal dan eksternal seseorang ternyata cukup lentur berubah sesuai dengan apa yang dirinya sendiri yakini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun