Mohon tunggu...
Oga Purba
Oga Purba Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar

Setiap kuasa memberi makna pada kehidupan dan karena setiap kata punya kuasa, maka aku akan berkata-kata untuk memberi makna pada kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Money

HUT RI 66 dalam Antek Kompeni

17 Agustus 2011   11:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:42 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Tentunya HUT RI 66 berarti bahwa Republik Indonesia  telah merdeka secara sah selama 66 tahun. Tetapi maknanya bagi semua orang tentulah berbeda-beda. Ada yang menganggap bahwa kemerdekaan ini tidaklah ada artinya. Sebut saja mereka yang miskin sejak lahir sejak bangsa ini belum lahir, para kakek nenek kita. Nasib mereka tidak berubah sekalipun bangsa ini telah merdeka. Namun ada juga yang berpendapat bahwa kemerdekaan ini bermakna bahwa kita merdeka atau bebas melakukan apa saja, termasuk menindas orang lain baik secara terbuka maupun secara diam-diam. Penindasan terbuka yaitu perbuatan frontal yang menginjak-injak hak-hak orang lain misalnya hak memeluk agama, hak mendapat pekerjaan yang layak dan lain sebagainya. Sedangkan penindasan secara diam-diam seperti yang dilakukan oleh para pejabat negara yang tidak bermoral. mereka melakukan korupsi yang menindas rakyat, atau para anggota DPR yang bejat, membuat peraturan yang tidak berpihak pada rakyat.

Bagi saya sendiri, khususnya sebagai karyawan di perusahaan asing, HUT RI ke 66 ini saya maknai dengan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia bahwa saya bisa bekerja sama dengan bangsa lain tanpa merasa minder. Saya bangga menjadi bangsa Indonesia yang dapat berkontribusi melalui pajak. Dan saya bangga bisa belajar banyak sehingga nantinya saya bisa membangun perusahaan sendiri yang akan mempekerjakan saudara saudara sebangsa dan setanah air. Inilah makna HUT RI 66 bagi saya dan intinya dalah kebanggaan dan percaya diri bahwa bangsa Indonesia bisa bersaing dengan bangsa lain. Sudah  saatnya kita tidak hanya berdiam diri mengagumi kehebatan negara lain, tetapi mengagumi apa yang telah dan akan kita lakukan untuk bangsa ini.

Sedih mendengar setiap hari berita di televisi  hanya mengenai korupsi dan ketidakbecusan pemerintah. Apakah benar demikian bahwa pemerintah kita sudah tidak ada baiknya? Saya pribadi mengatakan berita ditelevisi terlalu berlebihan, terlalu bermuatan politis dan komersial. Saya baru menyadari berita itu cenderung berlebihan dari penggambaran beberapa media televisi mengenai beberapa kejadian di tanah Papua. Apa yang mereka beritakan kadang berlebihan dan tidak sesuai dengan apa yang ada di lapangan. Dan bila kita amati sekarang, media kebanyakan menjual sumpah serapah dan kutukan terhadap pemerintah.

" Daripada mengutuki kegelapan, lebih baik menyalakan lilin kecil"

Kata bijak sangat tepat kita lakukan di Indonesia ini. Dari pada mengutuki "ketidakbecusan pemerintahan",  lebih baik kita berbuat sesuatu untuk bangsa ini. Berhentilah untuk korupsi dan mengejar kekayaan pribadi. Lihat saudara disekitar kita yang mungkin membutuhkan bantuan kita, bantu biaya pendidikannya. Bantu memberi pengetahuan dan motivasi sehingga dia tidak menjadi sampah masyarakat. Berbuat kecil lebih baik dari pada berkata besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun