Mohon tunggu...
Sofwan Hidayat
Sofwan Hidayat Mohon Tunggu... -

Nulisnya dikit, Bengongnya Banyak.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Essay Film 13 Hours The Secret Soldiers of Benghazi

9 April 2016   09:47 Diperbarui: 10 April 2016   17:34 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="13 Hours The Secret Soldiers of Benghazi (sumber: nukethefridgedotcom)"][/caption]Siapa yang tak kenal Gaddafi? Gaddafi adalah tokoh garis keras pemimpin Libya dari 1968 - 2011. Jejaknya mengikuti pemikiran Gamal Abdel Nasser Negarawan Mesir yang disegani. Keduanya berideologi sosialis religius lebih cendrung sebagai pengikut Marx. The Green Book adalah buktinya, sebuah buku landasan berbangsa warga Libya yang secara garis besar mengikuti pemikiran Marx, sosialisme, tapi dengan berketuhanan. The Green Book wajib diajarkan dan dimasukkan dalam kurikulum nasional Libya ketika Gaddafi berkuasa. Semacam pencucian otak dan rekonstruksi pandangan hidup dari pandangan hidup sebelumnya yang monarkis dibawah penguasa Raja Idris. Buku tersebut ditulis sendiri oleh Gaddafi.

Hubungan politik Kerajaan Libya dengan Amerika dibawah kuasa Raja Idris terbentuk dalam level hubungan diplomatik yang kedua negara mendirikan perwakilan Duta masing-masing negara. Pasca penggulingan orde Kerajaan Libya secara Coup oleh Gaddafi tahun 1969, Gaddafi melakukan apa yang dilakukan oleh Nasser (yang kala naik berkuasa menasionalisasi terusan suez dari tangan Inggris) dengan menasionalisasi aset industri minyak kepada pemerintahan Gaddafi secara total, hubungan Amerika-Libya memburuk sedemikian rupa.

Era singkat Netralisasi hubungan kedua negara pada 2004-2010, tidak menimbulkan banyak perubahan sikap Libya terhadap Amerika selain kehadiran Amerika di Libya yang semakin menguat ditandai dengan kehadiran sekolah Amerika di Tripoli. Tahun 2011 kembali memanas, Perang saudara terjadi di Libya paska gelombang pergolakan di Tunisia dan Mesir. Gerakan pro demokrasi ini oleh literasi barat disebut sebagai Arab Spring, pergolakan ini merembet menjadi gelombang protes di Libya untuk melawan pemerintahan Gaddafi. Pucuk ditiba ulam tiba, Maret 2011 Amerika melakukan intervensi militer bersama rakyat Libya yang membangkang sekaligus menggulingkan Pemerintahan Gaddafi yang dinilai otoriter dan anti demokrasi. Gaddafi Terguling 20 Oktober 2011, tewas ditangan rakyatnya sendiri. Jasadnya dijadikan tontonan rakyatnya selama 4 hari di dalam sebuah pendingin di sebuah pasar. Gaddafi has Fallen.

13 Hours The Secret Soldiers of Benghazi, film besutan Michael Bay dan Chuck Hogan ini berdasarkan kisah nyata yang terjadi paska penggulingan Gaddafi. Diadopsi berdasarkan buku berjudul 13 Hours karangan Mitchell Zuckoff. Film ini sebenarnya film yang sudah direlease 15 januari lalu tapi baru diputar dibioskop Indonesia saat ini, jadwal tayang film ini masih nangkring di jadwal bioskop Indonesia hari ini.

Bagi penikmat film thriller, film ini cukup menegangkan, nyaris disepanjang film berhasil membuat saya deg-degan, menghabiskan banyak adrenalin, seru. Sangat berbeda ketika saya menonton Interstellar yang nyaris tertidur karena menghadirkan plot cerita yang lambat dalam membalut sains fiksinya dalam menghadirkan konflik. Rone, Jack, Oz, Tig, Tanto dan Boon mantan pasukan elit Amerika yang dikontrak CIA untuk melakukan kegiatan yang berhubungan dengan persiapan hubungan diplomatik Amerika-Libya melakukan misi yang penuh bahaya ditengah keadaan Libya paska tergulingnya Gaddafi di sebuah distrik di Libya, Benghazi. Pos yang mereka diami terpisah beberapa Blok dari kediaman perwakilan Amerika untuk Libya, Duta John Christopher "Chris" Stevens, yang hanya dikawal oleh dua orang pengawal. Jack menilai keadaan ini konyol, sesuatu yang amat sangat berbahaya.

Kekhawatiran Jack terbukti, tepat tanggal 11 September 2012, petang,  kediaman Chris diserang secara massif oleh milisi bersenjata Libya. Mereka menyaksikan bagaimana kediaman Chris dibom bardir, dibakar, mereka hanya bisa mendengar raungan senapan milisi Libya yang membabi buta dan kobaran api yang mengasap membumbung dari kejauhan. Dua puluh menit kemudian dengan tanpa otorisasi chief operasional CIA, Jack memimpin Rone, Oz, Tig, Tanto dan Boon untuk melakukan penyelamatan. Namun gagal, Duta besar Amerika untuk Libya John Christopher Stevens gugur.

Jack selanjutnya kembali ke Pos operasi sementara CIA dengan susah payah. Jack kemudian harus melakukan upaya bertahan dari atas gedung pos mereka dengan peralatan tempur modern yang sudah disiapkan untuk menghalau serangan milisi Libya selama 13 jam. Aksi heroik jack mempertahankan pos berhasil menangkis gelombang serangan milisi bersenjata Libya, namun mereka masih terkurung di pos dengan kondisi yang tidak menentu dan membahayakan. Upaya untuk melakukan pertolongan tidak berhasil, Pentagon hanya memandang dan menonton mereka via satelit. Upaya kontak ke pangkalan anggota NATO terdekat, Itali, ditolak karena tidak ada pihak yang mengotorisasi perintah. Mereka cemas dan panik. Pagi sekali pasukan bantuan, berhasil mengevakuasi Jack dan kawan-kawan dari Pos keluar Libya lewat Bandara Tripoli lewat bantuan milisi "17-Feb" lokal Libya. Amerika Pergi dari Libya. 

Di mata publik Amerika, ini adalah kebijakan Hillary Clinton yang gagal total untuk masuk ke Libya, gagal menginisiasi hubungan diplomatik Libya-Amerika. Hillary yang saat itu menjabat menteri hubungan luar negeri menjadi sorotan atas gugurnya representasi Amerika di Libya, Hillary's Failure. Gambaran film ini jelas bahwa ternyata paska tergulingnya Gaddafi bagaimana buah hasil The Green Book-nya Gaddafi memberikan bekas yang kental pada sebagian masyarakat Libya dan bekerja, bahwa Amerika adalah sebuah negara yang seharusnya ditolak kehadirannya di Libya. Ini sangat syarat dengan nilai yang kontras, bagaimana Amerika lewat NATO dan PBB melakukan upaya intervensi militer yang sangat jelas membatu menggulingkan Gaddafi bersama masyarakat Libya tapi disaat yang sama kehadirannya ditolak oleh sebagian masyarakat Libya dengan diserangnya representasi Amerika di Benghazi. America has Fallen in Benghazi.

Gaddafi has Fallen. America has Fallen in Benghazi also. Disaat Gaddafi terguling disaat itu pula kekuatan The Green Book-nya Gaddafi bekerja, penyerangan militisi atas representasi Amerika di Libya adalah indikatornya. Begitu kira-kira kalimat yang pas untuk film ini. Dibagian ahir film ini, Michael Bay memberikan narasi penutup bahwa Libya adalah negara gagal dan menjadi salah satu negara pendukung ISIS. Selamat menonton bagi yang ingin menonton. Maaf telah membuat beberapa spoiler untuk anda yang akan menonton but anyway film ini seru banget, layak untuk ditonton. Happy Weekend. Salam.

*)Sumber bacaan dapat dicari dengan "keyword dalam bacaan" di wikipedia dan dari Film 13 Hours.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun