Mohon tunggu...
Sofwan Hidayat
Sofwan Hidayat Mohon Tunggu... -

Nulisnya dikit, Bengongnya Banyak.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Biarkan Kata "Audit" dan "Siklus" Hiruk di Kompasiana

8 April 2016   09:48 Diperbarui: 8 April 2016   11:00 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Menulis ulang, Rewriting (sumber:pexelsdotcom)"][/caption]Baru-baru ini Kompasiana dibanjiri artikel dengan kata "audit" dan "siklus". Mengharubirukan Kompasiana, sebiru laman Kompasiana itu sendiri. Katanya itu para mahasiswa yang sedang melakukan tugas penulisan semacam paper, tapi bukanlah sejenis Panama Papers yang juga sedang mengharubirukan Kompasiana, kalo paper jenis ini juga mengahrubirukan dunia. 

Mereka sedang melakukan penulisan ulang sebuah topik kuliah mungkin? Rewriting, Saya lebih suka menyebutnya seperti itu daripada menyebut mereka melakukan copy-paste dalam artian perintah komputer. 

Kecuali Hacker, mungkin, yang dapat melakukan intruksi ke sistem back door Kompasiana dengan menggunakan script untuk langsung mengcopy-paste artikel secara otomotis kedalam draft blog. 

Jangan remehkan menulis ulang. Dalam teori belajar yang dikemukakan oleh DePetter dan Hearchi (2003) bahwa seseorang dalam menyerap informasi alias belajar dapat menggunakan tiga jalur yang berbeda, yaitu: Visual, Auditori dan Kinestetik. 

Cara visual menggunakan fungsi indra penglihatan untuk melakukan penyerapan informasi, cara kedua adalah auditori yang menggunakan fungsi pendengaran dalam melakukan aktifitas belajar dan terahir adalah cara Kinestetik, cara ini menggunakan dasar gerak, emosi dan sentuhan dalam memproses informasi dalam belajar. 

Penggunaan dua atau tiga jalur belajar ini akan meningkatkan hasil belajar daripada menggunakan satu jalur belajar secara stand alone. Oleh karenanya praktik adalah metode yang paling dianjurkan karena pembelajaran akan menggunakan ketiga jalur penyerapan informasi dalam belajar.

Itulah mengapa ketika kita menyerap informasi lagu lebih mudah daripada kita mengingat sebuah topik pelajaran dalam belajar. Dalam memproses lagu seseorang menggunakan jalur auditori dan kinestetik secara bersamaan. Lagu dapat menarik emosi anda, membuat anda baper (bawa perasaan), ini yang kemudian membuat lagu lebih mudah diingat dan diserap oleh otak dan mampu kita nyanyikan ulang. 

Nah, apalagi dalam menyerap informasi terkait film, film favorit pula, ditonton berulang-ulang, komplit sudah hafalnya kayak apa, bahkan kita mampu mengingat adegan plus dengan kata-katanya dengan penuh emosi sekaligus. Dalam memproses informasi film kita akan menggunakan tiga jalur sekaligus, visual, auditori dan kinestetik.

Kegiatan menulis ulang, rewrite, dimulai dengan proses jalur visual lewat kegiatan membaca, membaca secara sadar akan memasukkan informasi ke otak kemudian otak secara motoris menerjemahkan informasi itu dalam jalur kinestetik, menggerakkan jari untuk menulis, yang secara langsung mengaktifkan informasi yang telah dibaca, diingat ulang agar dapat diterjemahkan dalam gerakan mengetik tulisan. 

Hasil tulisan, mau tidak mau terbaca lagi oleh proses visual, membaca lagi apa yang telah dibaca dan dituliskan. dibaca, ditulis, dibaca, berulang. Dalam teori belajar melakukan perulangan lewat kombinasi jalur belajar juga dapat meningkatkan hasil belajar. Apalagi penulisan dilakukan dengan passion dalam kondisi sadar, melakukan aktifitas penulisan penuh kesenangan akan membantu memaksimalkan proses penyerapan informasi. 

Dalam pandangan saya mereka tidak sedang membuat artikel, tapi itu tadi, yang saya sebut sebagai menulis ulang topik kuliah, rewriting, yang mungkin disyaratkan dosen (dosennya juga mungkin seorang penulis di Kompasiana?) dalam proses mempelajari dan memahami sebuah topik belajar. Proses selanjutnya adalah editing, aktifitas editing haruslah melakukan proses membaca kembali apa yang dituliskan, ini berarti otak mendapat supply informasi kembali dengan topik yang sama, berulang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun