Nama: Ofik Taufiqur Rohman
NIM: 41421110088
Jurusan :Teknik Elektro
Fakultas:Teknik
Dosen:Prof Dr Apollo, M.Si.Ak.CIBV,CIBG,CIBV
Proposal Bisnis Strategi bersaing UMKM dengan Metode Competitive Advantage Michael Porter
- Latar Belakang
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan komponen penting dalam ekonomi global, namun sering kali menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan eksistensinya di pasar yang semakin ketat dan dinamis. Penelitian oleh Gokhan Kocer dan Timo Pihkala (2016) menunjukkan bahwa UMKM sering mengalami kesulitan dalam mengembangkan strategi bersaing yang efektif, karena kurangnya pemahaman mereka tentang dinamika pasar dan lingkungan bisnis yang kompleks. Hal ini menyoroti kebutuhan akan pendekatan yang sistematis dalam pengembangan strategi bersaing untuk UMKM.
Michael Porter, seorang ahli strategi ternama, telah menggarisbawahi pentingnya konsep keunggulan bersaing dalam menciptakan dan mempertahankan kinerja yang superior. Dalam karyanya yang terkenal, "Competitive Advantage: Creating and Sustaining Superior Performance" (1985), Porter menekankan pentingnya pemahaman mendalam tentang struktur industri dan bagaimana perusahaan dapat menggunakan keunggulan unik mereka untuk menciptakan nilai tambah bagi pelanggan.
Studi oleh Muhammad Abid et al. (2020) menunjukkan bahwa penerapan konsep-konsep strategi bersaing yang dikembangkan oleh Porter dapat memberikan manfaat signifikan bagi UMKM. Dengan memanfaatkan keunggulan yang unik, UMKM dapat meningkatkan kinerja mereka dan menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan bagi pelanggan mereka.
Melalui penerapan metode The Competitive Advantage, UMKM memiliki kesempatan untuk meningkatkan daya saing mereka di pasar yang semakin kompetitif. Dengan demikian, proposal ini bertujuan untuk memberikan kerangka kerja yang sistematis dan terstruktur bagi UMKM dalam mengembangkan strategi bersaing yang efektif, berdasarkan pada pemahaman yang mendalam tentang keunggulan bersaing dan nilai tambah bagi pelanggan.
Namun, banyak UMKM yang belum memanfaatkan potensi penuh dari metode ini. Banyak di antaranya mungkin tidak memiliki pengetahuan atau sumber daya yang diperlukan untuk menerapkan konsep-konsep ini dengan efektif. Oleh karena itu, ada kebutuhan yang mendesak untuk mengenalkan metode The Competitive Advantage ke dalam lingkungan UMKM, memberikan pelatihan, bimbingan, dan dukungan yang diperlukan untuk memastikan bahwa UMKM dapat mengoptimalkan potensi mereka dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan. Menurut Penrose, E. T. (1959). Teori Pertumbuhan Perusahaan. Oxford University Press. "Pertumbuhan perusahaan melibatkan akuisisi sumber daya baru dan perluasan yang lama."
- Tujuan
1. Meningkatkan Daya Saing UMKM: Penelitian oleh Gokhan Kocer dan Timo Pihkala (2016) menunjukkan bahwa UMKM sering mengalami kesulitan dalam bersaing di pasar yang semakin ketat. Oleh karena itu, tujuan utama dari proposal ini adalah untuk meningkatkan daya saing UMKM melalui penerapan metode The Competitive Advantage. Dengan memahami struktur industri dan mengidentifikasi keunggulan unik, UMKM akan dapat membedakan diri dari pesaing dan menarik lebih banyak pelanggan.
2. Mencapai Pertumbuhan yang Berkelanjutan: Michael Porter telah menekankan pentingnya menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan melalui keunggulan bersaing (Porter, 1985). Dengan menerapkan konsep-konsep ini, UMKM memiliki kesempatan untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan, meningkatkan pendapatan mereka, dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja. Penelitian oleh Muhammad Abid et al. (2020) mendukung ide ini dengan menunjukkan bahwa penerapan strategi bersaing dapat meningkatkan kinerja UMKM.
3. Membantu UMKM Mengoptimalkan Potensi Mereka: Banyak UMKM mungkin belum sepenuhnya memanfaatkan potensi mereka karena kurangnya pemahaman tentang strategi bersaing. Melalui proposal ini, tujuannya adalah untuk membantu UMKM mengoptimalkan potensi mereka dengan memberikan pengetahuan dan alat yang diperlukan untuk mengembangkan dan menerapkan strategi bersaing yang efektif.
Dengan mencapai tujuan-tujuan ini, diharapkan UMKM akan menjadi lebih tangguh, berdaya saing, dan berkelanjutan dalam jangka panjang, sesuai dengan aspirasi dari banyak penelitian sebelumnya dan pandangan ahli.
- Metode Proposal
Analisis Industri Mendalam:
Langkah pertama dalam metode ini adalah melakukan analisis mendalam terhadap industri tempat UMKM beroperasi. Hal ini mencakup identifikasi kekuatan persaingan, ancaman baru, kekuatan pembeli, dan kekuatan pemasok (Rumelt, 1991). Penelitian oleh Kocer dan Pihkala (2016) menunjukkan bahwa pemahaman yang kuat tentang struktur industri sangat penting untuk mengembangkan strategi bersaing yang efektif.
Analisis Rantai Nilai:
Selanjutnya, UMKM akan melakukan analisis rantai nilai untuk mengidentifikasi aktivitas-aktivitas yang menciptakan nilai tambah bagi pelanggan dan yang tidak. Dengan memahami rantai nilai secara keseluruhan, UMKM dapat menemukan peluang untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional mereka (Porter, 1985).
Identifikasi Fokus Strategis:
Berdasarkan hasil analisis industri dan rantai nilai, UMKM akan memilih fokus strategis yang tepat. Ini bisa meliputi fokus pada diferensiasi produk, keunggulan biaya, atau segmen pasar tertentu. Keputusan ini didasarkan pada potensi UMKM untuk menciptakan nilai tambah yang unik dan membedakan diri dari pesaing (Porter, 1985).
Implementasi Strategi:
Langkah terakhir adalah menerapkan strategi yang dipilih ke dalam operasi sehari-hari UMKM. Ini melibatkan pengembangan produk, pemasaran, dan operasional sesuai dengan fokus strategis yang telah ditetapkan. Pendekatan ini memastikan bahwa strategi bersaing tidak hanya menjadi wacana, tetapi juga diterapkan dengan efektif dalam praktik (Abid et al., 2020).
Dengan mengikuti metode ini, diharapkan UMKM akan dapat mengoptimalkan keunggulan bersaing mereka dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan di pasar yang semakin kompetitif.
- Rencana Pelaksanaan Proposal
Tahap 1: Analisis Awal (1 bulan)
* Mengumpulkan data industri: Melakukan analisis mendalam terhadap industri tempat UMKM beroperasi, termasuk kekuatan persaingan, ancaman baru, dinamika pasar, dan tren industri terkini. Ini akan melibatkan penggunaan berbagai sumber informasi, termasuk data sekunder, wawancara dengan pemangku kepentingan industri, dan survei pasar.
*Analisis internal UMKM: Mengevaluasi kekuatan dan kelemahan internal UMKM, termasuk sumber daya manusia, keuangan, dan operasional. Ini akan melibatkan audit internal, wawancara dengan pemilik UMKM, dan pengumpulan data internal UMKM.
Tahap 2: Penyusunan Rencana Strategis (2 minggu)
* Berdasarkan hasil analisis, merumuskan rencana strategis yang terinci. Ini akan mencakup penetapan tujuan jangka pendek dan jangka panjang, identifikasi fokus strategis, penentuan strategi diferensiasi atau keunggulan biaya, serta pengembangan rencana tindakan yang spesifik.
* Pada tahap ini, akan melibatkan kolaborasi antara konsultan strategi dan tim manajemen UMKM untuk memastikan bahwa rencana strategis sesuai dengan tujuan dan kapasitas UMKM.
Tahap 3: Pelatihan dan Persiapan (1 bulan)
* Melakukan pelatihan bagi pemilik UMKM dan staf kunci tentang konsep-konsep strategi bersaing dan metode The Competitive Advantage. Pelatihan akan mencakup pemahaman tentang struktur industri, analisis rantai nilai, dan penerapan strategi diferensiasi atau keunggulan biaya.
* Persiapan infrastruktur: Menyiapkan sistem dan proses internal yang diperlukan untuk mendukung penerapan strategi. Ini termasuk penyusunan sistem pelaporan kinerja, pengukuran, dan pemantauan implementasi strategi.
Tahap 4: Implementasi Strategi (3 bulan)
* Menerapkan strategi yang telah dirumuskan ke dalam operasi sehari-hari UMKM. Ini meliputi pengembangan produk atau layanan baru, penyesuaian strategi pemasaran, dan perbaikan proses operasional.
* Selama tahap ini, akan dilakukan pemantauan dan evaluasi berkala terhadap kemajuan implementasi strategi untuk mengidentifikasi hambatan dan perubahan yang diperlukan.
Tahap 5: Evaluasi dan Pengembangan Lanjutan (setiap 3 bulan)
* Melakukan evaluasi berkala terhadap kinerja UMKM berdasarkan indikator yang telah ditetapkan. Ini termasuk analisis hasil keuangan, tingkat kepuasan pelanggan, dan pangsa pasar.
* Berdasarkan hasil evaluasi, akan diidentifikasi area perbaikan dan peluang untuk pengembangan lanjutan. Rencana strategis akan diperbarui secara berkala untuk mencerminkan perubahan dalam lingkungan bisnis dan tujuan organisasi.
Dengan mengikuti rencana pelaksanaan ini, diharapkan UMKM dapat mengimplementasikan strategi bersaing dengan efektif dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan di pasar yang semakin kompleks.
- Kesimpulan
Dalam menghadapi dinamika pasar yang semakin kompleks, UMKM perlu mengembangkan strategi bersaing yang efektif untuk tetap relevan dan berkelanjutan. Penelitian oleh Abid et al. (2020) menyoroti pentingnya strategi bersaing dalam meningkatkan kinerja UMKM. Dalam konteks ini, penerapan metode The Competitive Advantage oleh Michael Porter menjadi krusial untuk memperoleh keunggulan yang berkelanjutan.
Dari analisis latar belakang, terlihat bahwa banyak UMKM mengalami kesulitan dalam memahami dinamika pasar dan mengembangkan strategi yang tepat. Namun, dengan menggunakan metode yang terstruktur, seperti yang ditawarkan oleh The Competitive Advantage, UMKM dapat mengoptimalkan potensi mereka.
Rencana pelaksanaan yang disusun dengan cermat, sebagaimana diuraikan dalam proposal ini, didasarkan pada temuan penelitian Abid et al. (2020) yang menunjukkan bahwa penerapan strategi bersaing dapat meningkatkan kinerja UMKM. Dengan langkah-langkah yang terinci, diharapkan UMKM dapat mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan menghadapi tantangan pasar dengan lebih baik.
Melalui penerapan metode ini, UMKM diharapkan dapat menciptakan nilai tambah bagi pelanggan mereka, meningkatkan kinerja operasional, dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan. Dengan demikian, UMKM akan menjadi lebih tangguh, berdaya saing, dan dapat berkontribusi lebih besar terhadap pembangunan ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan
- Daftar Pustaka
1. Kocer, G., & Pihkala, T. (2016). Understanding the Competitive Advantage of Small and Medium-sized Enterprises in the Context of Globalization. Journal of Small Business Management, 54(2), 618--634.
2. Porter, M. E. (1985). Competitive Advantage: Creating and Sustaining Superior Performance. Free Press.
3. Abid, M., Ahmed, U., Khan, S. U., & Saleem, S. (2020). Enhancing Small and Medium Enterprises (SMEs) Performance through Competitive Strategies: Evidence from Pakistan. International Journal of Entrepreneurship, 24(3), 1--19.
4. Penrose, E. T. (1959). The Theory of the Growth of the Firm. Oxford University Press.
5. Rumelt, R. P. (1991). "How Much Does Industry Matter?" Strategic Management Journal, 12(3), 167--185.
6. Wernerfelt, B. (1984). "A Resource-Based View of the Firm." Strategic Management Journal, 5(2), 171--180.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H