Tanpa saudara kandungnya pengetahuan, Akal (Instrumen Berfikir Manusia) bagaikan si miskin yang tak berumah, sedangkan pengetahuan tanpa akal seperti rumah yang tak terjaga. Bahkan Cinta, Keadilan dan Kebaikan akan terbatas kegunaannya jika akal tak hadir (Kahlil Gibran).
Dalam KBBI Orientasi berarti peninjauan untuk menentukan sikap (arah, tempat, dan sebagainya) yang tepat dan benar atau suatu pandangan yang mendasari suatu pikiran, perhatian atau kecenderungan. Jadi yang dimaksud orientasi disini adalah suatu tujuan tentang untuk apa kita diciptakan dan diberi kesempatan untuk berfikir untuk bisa membaca untuk bisa menentukan arah hidup kita. Maka orientasi hidup ini menjadi penting sebagai salah satu pembuktian dan pembeda antara kita umat manusia dengan binatang tanpa mengurangi sedikitpun takdir yang telah dituliskan tentang bagaimana kita akan hidup dan mati. Sebagai salah satu pembuktian bahwa kita adalah manusia yang berfikir.
Orientasi hidup menjadi penting berkenaan dengan ingin menjadi apakah kita dimasa depan? Menjadi  penting bahwa orientasi juga menjadi satu semangat untuk terus belajar kiranya apa yang menjadi cita-cita, apa yang menjadi keinginan kita, apa yang menjadi hajat kita belum terealisasi.  Proses belajar tak henti-hentinya dilakukan dan erat kaitannya dengan proses berfikir. Disampaikan oleh dr. Uhar Saputra dalam tulisannya bahwa berfikir merupakan atribut penting yang menjadikan manusia sebagai manusia.
Tidak hanya bumi yang berotasi setiap hari, kehidupan ini pun begitu dinamis. Ilmu pengetahuan berubah setiap saat, teknologi berkembang pesat dengan pertumbuhan yang tak terkontrol, decision maker yang justru meresahkan bahkan corona virus menjadi sulit terdeteksi karena begitu dinamisnya kehidupan yang tidak dapat diramalkan. Apa yang kita rencakan terhadap hari esok menjadi mustahil karena kita sendiri bahkan tidak bisa menentukan dengan apa yang akan terjadi dengan kita dua jam kedepan.
Satu-satunya orientasi hidup yang tetap kita perjuangkan kiranya tidak membutuhkan banyak ruang dan material adalah mendekatkan diri kepada sang pemilik Alam semesta ini. Yang terjadi saat ini adalah bahwa ibadah kita hanya sejauh kasur dan sumur, maka sebagai seorang muslim yang taat dengan syariat saatnya menentukan peran apa yang akan kau ambil? Diantara ribuan peran yang bisa dirimu jangkau dan kau lakukan.
Bersama membangun orientasi hidup berbasis syurga dengan memperoleh ridha Allah SWT tanpa menyakiti penduduk bumi dan tetap peduli terhadap isu terkini. Tetap peduli sesama seperti yang diajarkan dalam Al-quran tentang Hambumminallah dan Hambumminannas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H