Perjalanan ini dimulai sejak dari diriku sendiri. Aku adalah orang yang sangat mencintai proses.
Tidak dimanja, hanya saja tidak dipercaya untuk bepergian jauh seorang diri ke tempat baru. Oke, selesai. Bagaimanapun bentuk dan perilaku diriku hari ini, semuanya adalah berkat proses. Aku berterimakasih diberi kesempatan berproses menjadi sedemikian, selalu merasa kurang yang membuat diriku terus berbenah.Â
Sungguh rasa syukur yang tak henti-hentinya diri ini sampaikan. Berapa banyak orang diluar sana tidak menikmati proses dari menjadi diri hingga benar-benar menjadi seseorang. Tau-tau sudah kebentuk aja karena memang beruntung telah dilahirkan dalam lingkungan yang supportif. Lagi-lagi untuk siapapun yang berangkat dari lingkungan berproses sungguh itu adalah nikmat yang dirindukan oleh mereka yang terbentuk. Sepertinya begitu.
Orang-orang selalu memimpikkan hal-hal yang sebaliknya dari hal hal apa yang naturally telah mereka miliki. Contohnya? Orang-orang bekerja keras, karena mereka mengharapkan mendapatkan upah yang besar yang membut mereka bisa menabung sehingga dimasa depan anak cucu mereka tak lagi kesusahan untuk bertahan hidup. Lalu apa yang dilakukan orang-orang yang berkecukupan? Mereka mencari cari orang yang kesusahan untuk bisa mereka bantu. Hmmm gimana?Â
Satu lagi, banyak kaum hawa yang selalu berusaha sekuat tenaga untuk menjadi paling cantik. Sudah tinggi putih cantik, lalu ia mengeluh kepada hawa yang lain bahwa dirinya terlalu kurus aku tidak ideal. Hawa yang lain menaggapi masih mending kamu putih, nih lihatlah berapa banyak botol handbody yang aku habiskan untuk membuat kulitku cerah. Pada intinya manusia secara alamiah mengejar kesempurnaan tanpa mengingat bahwa kita adalah manusia dengan versi yang paling sempurna yang telah diciptakan oleh sang pencipta.
Manusia secara alamiah mengejar sebaliknya. Mengejar apa yang tidak ia miliki. Mengejar apa yang belum ia ketahui. Beberapa hal menjadi argumen yang sangat positif ketika seseorang mengejar kesempurnaan untuk belajar sehingga bisa memahami suatu ilmu dengan kaffah dan tidak setengah setengah. Dalam kasus lain seorang istri mencoba mengejar agar dirinya menjadi sempurna dalam rangka melindungi dirinya dari fitnah dan menjaga marwah suaminya. Semua hal bisa dalam hitungan detik berubah tergantung perspektif dan cara pandang kita.
Menjadi diriku sungguh bukanlah hal yang mudah. Dididik untuk belajar dan tidak untuk bekerja. Dididik untuk mandiri dan dididik untuk bisa memipin diri sendiri. Semua orang akan mengatakan hal yang sama, menjadi diriku jauh lebih sulit, menjadi diriku apalagi kemarilah coba jika ingin merasakannya. Ingat, setiap kita adalah sekumpulan diri dengan versi yang paling sempurna.
Dianugerahi kulit hitam manis, tinggi, ideal, tirus. Mungkin dia akan mengatakan aku terlalu hitam. Sekarang jangan ulangi, coba ucapkan ini dala hatimu. Aku adalah yang terbaik. Jangan pernah menyesali setiap periode ketika kamu menjadi dirimu dimasa lampau. Itulah dirimu yang membawamu hingga hari ini. Apakah kamu akan sampai pada hari ini jika kamu tidak berada di titik lampau? Dulu aku urakan, suka nongkrong dijalan, suka nyanyi-nyanyi. Tidak masalah karena itu dulu. Setelahnya aku berbenah, oh aku tidak seharunya begini.
Sekarang aku sudah sedikit lebih baik dalam urusan menjaga lisan, aku mulai menata solatku, aku mulai mendoakan kedua orang tua dan teman-temanku tapi mungkin aku belum bisa jaga jarak dengan yang bukan mahram. Tidak masalah karena aku terus berbenah. Selalu berusaha memperbaiki dan yang penting adalah jangan lelah untuk belajar. Belajar tentang ilmu baru, belajar tentang memperbaiki diri, belajar tentang bagaimana menjadi wanita yang membuat iri bidadari syurga *ceilah.
Terang ya? Kamu adalah versi terbaik dari dirimu. Kamu adalah ciptaanya dengan komposisi pipi warna kulit dan kapasitas berfikir yang paling sempurna. Kamu adalah apa yang banyak orang impikan untuk menjaddi dirimu. Waah bayangkan betapa beruntungnya menjadi dirimu? Kamu adalah apa yang banyak pria incar untuk membersamainya menyempurnakan agama. Kamu adalah apa yang banyak wanita incar karena begitu merdu dan mendayu suaramu, begitu fasih bacaan alquranmu.Â
Â