Mohon tunggu...
ofi
ofi Mohon Tunggu... Psikolog - UIN Maliki

hobi traveling, olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pembuatan Baglog dan Pembibitan Jamur Tiram di Desa Purwoasri

26 Januari 2023   21:52 Diperbarui: 26 Januari 2023   22:43 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan usaha yang banyak dikembangkan di desa purwoasri. Salah satunya yaitu UMKM Jamur Tiram yang ada di Desa Purwoasri. UMKM jamur tiram di Desa Purwoasri ini ditekuni oleh salah satu pemuda yang bernama Muhammad Hafinuddin (Mas Hafi).

Awal mula dibangunnya UMKM ini yaitu saat adanya pelatihan kerja yang diadakan oleh BLK Kabupaten Malang, pada tahun 2020. Saat itu beliau mengikuti pelatihan dan mengembangkan budidaya jamur tiram yang ada di Desa Purwoasri. Mas Hafi sendiri memilih budidaya jamur tiram yaitu dilihat dari mudahnya untuk merawat dan juga untuk pemasaran mudah. Serta untuk modal awal pembuatannya juga tidak terlalu banyak.Pada tanggal 28 Desember 2022, perwakilan dari KKM 72 UIN Malang, mendatangi untuk memantau dan juga sosialisasi terkait dengan budidaya jamur tiram. Pada saat kita datang Mas Hafi selaku pemilik jamur menawarkan kita untuk membantu serta edukasi pembuatan media tanam untuk jamur tiram dan juga pembibitannya. Pada tanggal 13 Januari 2023 kita membantu untuk pembuatan media tanam dan juga pembibitan jamur tiram.

Untuk pembuatan media jamur tersebut, memakai beberapa bahan yang perlu disisapkan yaitu serbuk kayu, bekatul, molase dan air. Untuk pembuatan media tanam ini membutuhkan 5 step yang harus diperhatikan. Pada step pertama, yakni pencampuran bahan. Pada step yang kedua yaitu pengadukan semua bahan sampai dengan tekstur yang diinginkan. Tingkat kandar air pada media juga perlu diperhatikan untuk pertumbuhan jamur. Apabila terlalu lembab akan membuat tekstur jamur dengan kadar air yang banyak dan kualitasnya juga akan turun.

Pada step ketiga yaitu proses packing, media yang digunakan untuk packing yaitu plastic dengan tutup dan juga cincin. Pada proses packing media harus padat dan juga rapat saat menutup, supaya tidak terkena hama.Pada saat memanen jamur tidak  rontok. Pada step selanjutnya yaitu pengovenan media tanam dengan suhu sekitar 80-90 derajat dengan waktu kurang lebih 7-8 jam. menggunakan drum dengan kapasitas besar yang mampu menampung sekitar 50 baglog atau lebih dengan dipanaskan diatas tungku api dengan bahan bakar kayu bakar. Kemudian baglog diangkat dan didinginkan didalam ruangan yang tertutup, kemudian disterilisasi dalam ruangan untuk didinginkan, kemudian dilakukan proses penanaman bibit jamur dan inkubasi.

Pada pemeliharaan Kondisi lingkungan di dalam ruang penumbuhan jamur dipertahankan agar optimal, dengan cara simpan media dalam ruang yang bersuhu sekitar 20-30 derajat. Kebersihan ruang penumbuhan dijaga untuk mencegah timbulnya hama dan penyakit. Adanya hama dan penyakit dapat menurunkan kualitas produk dan jumlah produksinya. Untuk pemanenan jamur sendiri kisaran antara 3-5 hari setelah tampak primodialnya(bakal jamur), jamur tersebut dipetik sampai ke akarnya agar tidak menganggu proses pertumbuhan jamur yang selanjutnya. Untuk pemasarannya sendiri jamur di UMKM Hamur Jamur, dijual secara online maupun offline, secara toko ke toko dan juga dijual melalui shoppee dan juga facebook. 

dokpri
dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun