Kebahagiaan itu sederhana. Banyak orang yang mengatakan kalau kebahagiaan itu sangat sulit diraih, tanpa mereka sadari bahwa kebahagiaan itu sebenarnya senantiasa ada bersama kita. Tergantung bagaimana kita bisa menyikapi kebahagiaan itu sendiri. Setiap hari kita masih bisa makan saja sudah merupakan bagian dari kebahagiaan, kita masih diberikan nafas dan kesehatan tanpa penyakit apapun juga merupakan kebahagiaan, masih memiliki pekerjaan tetap pun merupakan kebahagiaan. Begitu banyak hal sederhana yang bisa kita syukuri, yang merupakan kebahagiaan yang dianugerahi oleh Tuhan Yang Maha Esa kepada kita. Hanya saja terkadang terlalu banyak keinginan ini dan itulah yang akhirnya menjadi sebuah penghalang bagi kita untuk benar – benar merasakan kebahagiaan yang sebenarnya sudah kita nikmati setiap harinya. Ataupun terkadang kita terlalu pelit untuk membagi berkah yang kita miliki untuk orang lain karena menganggap bahwa ini adalah berkahku yang tidak seharusnya kubagikan kepada orang lain, lalu pada akhirnya akan menimbulkan keakuan dan ketamakan yang akhirnya malah menciptakan penderitaan baru lagi pada diri kita karena takut kalau – kalau orang lain akan melebihi kita nantinya. Berikut ini ada suatu cerita yang bisa kita renungkan agar kita bisa benar – benar menghargai hidup ini bahwa betapa beruntungnya kita masih bisa hidup dengan kebahagiaan itu sendiri.
Dikisahkan ada seorang pemuda bernama Roy sedang melakukan perjalanan jauh ke daerah Bromo bersama dengan keluarga dan kekasihnya. Mereka adalah kumpulan mahasiswa – mahasiswi yang sedang berwisata. Mereka menginap di villa milik ayahnya Roy yang berada cukup jauh di pedalaman pedesaan daerah sana. Setibanya Roy di sana, Mey, sang kekasih merasa cukup tercengang dengan apa yang sedang dilihatnya. Baru kali ini ia mengunjungi villa kekasihnya tersebut namun apa yang dilihatnya sangatlah tidak biasa. Begitu banyak anak – anak pedesaan yang sangat senang ketika mengetahui bahwa Roy dan keluarga datang berkunjung ke kampung halaman mereka. Semuanya terlihat begitu gembira. Roy dan keluarganya pun menyambut mereka semua dengan penuh antusias dan kebahagiaan serta tidak lupa ia berikan beberapa bingkisan yang memang telah dipersiapkan sebelumnya. Mey yang terlihat kebingungan dengan pemandangan tersebut hanya bisa tersenyum kecil melihat Roy yang begitu hangat menyambut warga di sana. Apa gerangan yang terjadi ketika Roy dan keluarganya tinggal di sini sebelum mereka pindah ke perkotaan, pikirnya. Roy yang sudah biasa membaca mimik wajah kebingungan sang kekasih lantas segera menjelaskan kepadanya. Ternyata, bagi Roy anak – anak pedesaan itu sudah dia anggap layaknya adik – adiknya sendiri. Kebanyakan dari mereka sudah kehilangan kedua orang tuanya sehingga beberapa dari mereka terpaksa harus dibesarkan di panti asuhan dan mereka tidak pernah bisa lagi merasakan kasih sayang kedua orang tua mereka layaknya anak – anak lain yang beruntung. Beberapa dari mereka masih memiliki orang tua namun sudah tidak punya tempat tinggal tetap dikarenakan bencana alam yang pernah menimpa mereka sehingga mereka terpaksa harus berkelana ke mana – mana mencari tempat berteduh dan bahkan untuk makan sehari saja pun sangat susah untuk mendapatkannya. Roy dan keluarganya yang cukup berada di tempat tersebutlah yang selalu membantu mereka semampunya hingga mereka tidak pernah kekurangan apapun. Terkadang ketika keluarga mereka sedang mengalami masalah dan membutuhkan bantuan mereka, pasti mereka akan selalu siaga untuk menjaga dan membantu keluarga tersebut.
Sejak keluarga Roy pindah ke perkotaan, mereka sudah jarang sekali bisa berkunjung ke sana dikarenakan kesibukan dan tuntutan hidup yang begitu tinggi. Mereka terkadang hanya bisa mengirimkan beberapa kebutuhan pokok untuk mereka. Namun hari itu mereka sungguh merasa bahagia karena pada akhirnya bisa berkumpul kembali dengan Roy dan keluarganya walaupun tidak bisa lebih lama lagi seperti sebelumnya. Dengan adanya teknologi yang sudah cukup canggih Roy berniat untuk mengabadikan setiap momen kebersamaannya dengan anak – anak di sana. Tak lupa pula ia mengabadikan momen kebersamaannya dengan kekasihnya dan keluarganya selama menginap di sana. Roy sungguh bahagia melihat kebahagiaan mereka, padahal itu hanya sebuah foto namun mereka seakan mendapat durian runtuh saja. Roy merasa terharu dengan keadaan tersebut karena hal seperti itu telah jarang ia temukan di kehidupan perkotaan. Anak – anak di perkotaan yang mendapatkan penghidupan yang layak dari kedua orang tua mereka pastilah tidak akan pernah mengetahui sejarah pahit di balik penderitaan anak – anak malang tersebut. Ia merasa sangat beruntung dan bersyukur bisa terlahir di keluarga yang memiliki rasa solidaritas yang begitu tinggi di masyarakat. Ia cukup banyak belajar dari kedua orang tuanya.
Keesokan harinya ketika Roy sedang berolahraga pagi, ia melihat Mey yang sedang asyik mengedit dan mengabadikan serta membagikan foto – foto kebersamaan mereka di sosial media. Roy yang melihatnya langsung menghampiri sang kekasih dan memberitahukannya bahwa sebenarnya Mey tidak perlu terlalu berlebihan mengunggah foto kebersamaan mereka, apalagi jika mengabadikan foto pesta makan mereka semalam. Hendaklah kita harus tetap mengingat bahwa dibalik kebahagiaan yang kita miliki saat ini, masih banyak orang – orang di luar sana yang cukup menderita. Banyak juga orang – orang di luar sana yang walaupun memiliki kekayaan namun mereka tidak bisa bahagia karena mereka sedang mengalami penderitaan atas penyakit akut yang menggerogoti mereka hingga mereka harus berbaring di ranjang rumah sakit, atau keluarga yang broken home. Ini semua harusnya bisa menyadarkan kita bahwa alih – alih kita mengunggah kebahagiaan kebersamaan dengan pasangan secara berlebihan di sosial media, alangkah lebih baik bila kita bisa menyisihkan sedikit waktu kita untuk mengucap rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena kita masih diberikan kesehatan, umur panjang, dan rezeki untuk menikmati semua nikmat yang Tuhan titipkan kepada kita. Kita harus berpikir sejenak walaupun kita sedang menikmati buah manis ini namun hendaknya kita bisa memberikan kontribusi yang lebih jauh yakni dengan berbagi kebahagiaan yang kita miliki yang juga bisa dinikmati oleh mereka yang membutuhkan, dengan begitu, kita bisa mendapatkan sesuatu yang jauh lebih berharga, yang kita sebut sebagai Double Happiness. Maksudnya ialah ketika kita memiliki kebahagiaan melebihi orang lain, lalu kita bisa berbagi kebahagiaan tersebut kepada yang membutuhkan dan orang yang menerima kebahagiaan tersebut pun merasakan kebahagiaan yang kita miliki juga, maka itulah yang dinamakan Kebahagiaan Ganda.
Jadi, para pembacaku yang setia, berdasarkan kisah di atas ini dapat kita simpulkan bahwa sejatinya kebahagiaan itu sebenarnya cukup sederhana dan tidak perlu sesuatu yang terlalu menyolok atau berlebihan. Cukup hidup apa adanya dan kita bisa senantiasa bersyukur atas nikmat apa yang kita sanggup miliki hingga saat ini sudah merupakan suatu kebahagiaan sejati. Di sini, penulis berharap bahwa semoga kita semua senantiasa diberikan kesehatan dan rezeki yang berlimpah sehingga kita bisa senantiasa memiliki kesempatan untuk berbagi kebahagiaan dan rezeki yang kita miliki untuk orang – orang yang membutuhkan. Lalu, kebahagiaan mana yang kamu bisa syukuri dan pilih? Kebahagiaan karena bisa memiliki berkah lebih daripada orang lain namun kita sibuk memamerkannya kepada orang lain atau kebahagiaan karena bisa memiliki berkah lebih namun kita bisa membagikannya kepada orang lain yang jauh lebih tidak beruntung dari kita? Semuanya kembali kepada pribadi kita masing – masing.
Akhir kata penulis ucapkan semoga semua makhluk hidup berbahagia dan sampai jumpa kembali di blog selanjutnya.
Ditulis Oleh : Lina Japardy
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H