Kami Butuh Pemimpin, Bukan Penguasa

Saya sedikit menyesal tinggal di indonesia, indonesia adalah negara yang sangat memprihatinkan, dapat dilihat dari segi manapun. Salah satu contoh, dari segi ekonomi saja, indonesia menjadi penonton di negara sendiri. Semua kegiatan ekonomi di kuasai oleh pihak luar negri, hanya sedeikit sektor ekonomi yang dikuasai oleh orang indonesia sendiri. Sumber daya alam indonesia di eksploitasi oleh orang asing secara besar-besaran, namun indonesia hanya dapat menyaksikan alamnya di keruk oleh orang lain. Betapa menyedihkan nya hal tersebut.

Hal ini disebabkan salah satunya karna kesalahan kebijakan pemerintah, lebih tepatnya oleh para penguasa yang tidak bertanggung jawab. Dimana yang disampaikan dalam pasal 33 itu tidak terbukti. Pemerintah hanya mengutamakan kepentingan pribadi, tidak mementingkan negaranya. Mereka memutuskan sesuatu yang ada untungnmya bagi mereka. Dapat kita lihat beberapa perusahaan asing yang menguasai alam indonesia, itu hanya di sebabkan oleh beberapa orang, mereka hanya mengejar untung yang akan merka terima. Hal ini sama dengan mereka menjual negara mereka sendiri ke negara lain.

Hal ini juga saya sadari sabagai kesalahan saya pribadi, saya sebagai bangsa indonesia tidak mau berpikir maju, dan beljar lebih giat, agar saya dapat menggantikan tenaga ahli asing yang bekerja diindonesia. Saya harapkan, semua pelajar dapat berpikir seperti saya, agar kita bersama-sama dapat membangun indonesia yang lebih indah dan damai. Saya juga mengharapkan peran pemerintah dalam upaya anak bangsa untuk mengembangkan potensi diri mereka, masih banyak potensi-potensi yang belum mincul ke permukaan. Dengan adanya dukungan dari pemerintah, diharapkan dapat menggerakkan hati nurani bangsa untuk mencapai kedamaian bersama-sama.

Kejadian diatas tidak perlu terjadi seandainya mereka memiliki jiwa peminpin yang memperhatikan negaranya, dan juga bertanggung jawab. Apabila indonesia memiliki pemimpin yang seperti ini, yakinlah bahwa indonesia akan jauh lebih baik daripada sekarang ini. Oleh karna itu, diharapkan agar generasi penerus dapat lebih mendalami ilmunya, dan dapat bekerja dengan modal perjuangan umat dan bangsa, bukan semata-mata untuk kebahagiaan pribadi. Seperti sebuah kata yang pernah saya dengar “ jangan lah sekolah untuk mencari kerja, namun sekolahlah demi kemajuan umat dan bangsa “

CAYO....!!!!